JAKARTA - Banjir rob sebagaimana perkiraan BMKG pada 9-11 Januari 2020 mulai melanda kawasan Muara Angke, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut). Bahkan, air tumpahan dari laut tersebut telah mencapai sekitar 30 cm di dekat Dermaga Kali Adem.
Meski demikian, sejumlah aktivitas baik warga maupun wisatawan yang akan menyeberang ke Pulau Seribu tetap ramai seperti biasa.
"Kalau banjir rob kayak begini kan emang musiman ya, jadi warga sekitar bisa dibilang sudah biasa. Dan dibilang tahun-tahun sebelumnya, banjir saat ini sudah mending karena ada pembenahan dari pemerintah," ucap Zakaria (45), salah satu warga Muara Angke, Kamis (9/1/2020).
Namun diakuinya, adanya banjir rob ini tetap membuat warga kerepotan untuk beraktivitas. Dikarenakan, jalan-jalan yang ada tergenang air dan juga beberapa bagian onderdil kendaraan sepeda motor milik warga lebih sering rusak akibat terendam air laut.
Wakil Wali Kota Jakut, Ali Maulana Hakim mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk menanggulangi banjir rob. Berbagai upaya pun, seperti melakukan pendataan, pencegahan dengan menyiagakan pompa-pompa air telah dilakukan.
"Perbaikan infrastruktur seperti pengerukan sedimen tali air, perbaikan pintu air dan pompa air juga terus kami kerjakan, mengingat pesisir Jakarta ini kerap tergenang diakibatkan oleh air laut yang pasang atau rob," ungkapnya dalam rapat Evakuasi Penanganan Infrastruktur Pasca Banjir, di Kantor Wali Kota Jakut. (deny/ys)