Nah Ini Dia

Biar Bau Amis, Pedagang Ikan Bisa Rebut Bini Tukang Parkir

Senin 21 Okt 2019, 13:42 WIB

Jika cinta sudah melekat, bau amis pun terasa nikmat. Begitu prinsip Ny. Asmah. 40, warga Bogor. Meski sudah punya suami, dia tak menolak dikencani pedagang ikan Pasar Bogor. Tentu saja Maulana, 43, suaminya tak terima, pedagang ikan Burhan, 48,  itupun dibabat golok hingga wasalam. Pejabat istrinya jelek, itu banyak. Sebaliknya, tukang parkir bininya cantik juga ombyokan. Walhasil, istri cantik tak selalu dipengaruhi status sosial suaminya. Dalam dongeng Jawa kisah “Jaka Kendil” misalnya, si cowok jeleknya minta ampun. Tapi karena punya kesaktian, dia bisa mempersunting putri raja yang kencantikannya melebihi artis sinetron seribu episode. Adalah Maulana warga Kecamatan Bogor Tengah. Meski pekerjaannya hanya menjadi tukang parkir, dia mampu beristri perempuan cantik. Entah apa alasaannya Asmah mau dipersunting tukang parkir yang asetnya hanya sempritan dan baju rompi warna oranye itu. Yang jelas, jodoh seseorang itu memang sudah ditentukan oleh Sang Pencipta, manusia tinggal menjalani. Tapi harus diingat, ketahanan ekonomi juga mampu mempengaruhi panjang pendeknya usia perkawinan. Maksudnya begini; jika istri cantik didukung oleh suami kaya, pasti mampu bersolek mempertahankan kecantikannya. Tapi jika untuk makan sehari-hari saja, ada potensi si istri mudah digondol lelaki lain yang mampu memberikan benggol (uang), bukan sekedar bonggol melulu. Nah, Asmah dalam kondisi seperti itu. Karena penghasilan suami sangat minim, ketika digoda pedagang ikan di Pasar Bogor, dia tak mampu mengelak. Sebab biar amis bahu si Burhan, tapi duitnya banyak. Maka dia tak keberatan ketika dipacari dan kemudian tentu saja…..digauli. Apakah juga Burhan memang ahli bergaul? Ketika Burhan hendak mengencani Asmah, sama sekali tak kentara bahwa dirinya pedagang ikan. Penampilannya wangi, parlente, seperti anggota DPR saja, Cuma dia tak sampai ngantukan di sidang, karena memang juga tak pernah sidang. Tapi sepandai-pandai pedagang ikan mengencani bini orang, lama-lama tercium juga. Sebab ada saksi mata yang melapor pada Maulana bahwa istrinya punya PIL, namanya ini, alamatnya di sini. Sayangnya, saksi mata itu tak mau disebut namanya, kepada Maulana hanya berpesan wanti-wanti, “Sebut saja aku sebagai sumber yang layak dipercaya.” Tentu saja tukang parkir itu kaget, tak menyangka bahwa ada lelaki lain berani parkir di ranjang pribadinya. Maka Asmah pun dicecar dengan sejumlah pertanyaan. Ternyata dia mengakui apa adanya. Apa nggak takut dengan bau amisnya? “Kan setiap ketemu aku sudah mandi pakai sabun Lux yang dipakai oleh 9 dari 10 bintang film.” Begitu katanya. Ternyata Maulana pendendam luar biasa. Bukannya skandal ini dilaporkan ke polisi, tapi langsung diputuskan gaya Kadir pelawak, “Tak bunuh kamu!” Tapi jika pelawak teman Doyok itu sekedar ancaman untuk melucu, tapi Maulana  mau dibuktikan dengan karya nyata. Maka dia ke mana-mana sekarang bawa golok. Begitu ketemu PIL istrinya, akan langsung dieksekusi, kapan saja dan di mana saja. Hari nahas Burhan terjadi 3 hari kemudiannya. Baru keluar dari Pasar Bogor langsung disambut ayunan golok. Burhan pun tumbang dan wasalam, sementara Maulana melarikan diri. Tak betah lama-lama jadi pelarian, akhirnya Maulana pulang belum lama ini. Polisi segera menjemputnya. Dalam pemeriksaan dia mengaku sakit hati, karena istrinya diselingkuhi oleh korban. Karena ini pembunuhan yang direncanakan, nantinya Maulana bisa terancam hukuman berat. Dihukum berat gara-gara urusan syahwat. (MC/Gunarso TS)

Tags:

admin@default.app

Reporter

admin@default.app

Editor