ADVERTISEMENT

204 Warga Sakit dan Lansia dapat Pelayanan Simpatik Disdukcapil Jabar

Minggu, 20 Oktober 2019 14:39 WIB

Share
204 Warga Sakit dan Lansia dapat Pelayanan Simpatik Disdukcapil Jabar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA – Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Barat menggeber layanan simpatik bagi warga sakit dan lanjut usia (lansia) mulai di rumah, panti sosial hingga rumah sakit (RS) untuk perekaman data KTP elektronik (KTP el). Kepala Sudin Dukcapil Jakbar, Rosyik Muhamad menjelaskan sejak Januari hingga pekan kedua Oktober 2019, pihaknya melayani 204 warga sakit dan lansia yang dirawat di RS, panti sosial maupun di rumah yang tersebar di delapan kecamatan. Rinciannya 177 layanan di rumah bagi warga sakit dan lansia, 24 layanan di RS dan 3 orang di panti. "Layanan simpatik kependudukan dengan mendatangi warga sakit dan lansia menjadi program rutin di jajaran Sudin Dukcapil Jakbar," kata Rosyik, Minggu (20/10/2019). Menurut Rosyik, dalam memuluskan kegiatan tersebut pihaknya menggandeng pengurus RT-RW di 56 kelurahan di Jakbar untuk mendata warga lansia maupun yang sakit yang tidak bisa datang ke kelurahan, kecamatan maupun ke sudin terkait rekam data. Berbekal dari data itulah, petugas secara door to door menyambangi warga tersebut. Ia menambahkan pelayanan jemput bola ini merupakan bagian dari percepatan tertib administrasi dokumen dukcapil agar diperoleh updating-data. Selain rumah sakit, panti sosial, permukiman warga, Sudin Dukcapil Jakbar juga pro aktif datang ke berbagai sekolah, ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA), dan tempat-tempat umum. "Saya berharap melalui layanan ke rumah bagi warga sakit dan lansia juga di panti, dan rumah sakit dapat mempercepat penuntasan perekaman data KTP el di Jakbar," harap Rosyik. Sementara itu sejumlah kerabat dari warga sakit maupun lansia menyambut antusias layanan jemput bola tersebut. "Nenek saya sakit dan sudah beberapa hari dirawat di RS. Setelah menghubungi Ketua RW, petugas datang ke sini untuk merekam data KTP el nenek saya," kata Rudi, warga Cengkareng yang mendampingi neneknya saat perekaman data di RSUD Cengkareng. (rachmi/tri)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT