GUBERNUR Anies Baswedan belakangan ini tak pernah berhenti menuai kritik, sindiran, nyinyiran, bahkan hantaman. Mulai dari soal kemacetan lalu lintas, polusi, sampah, dan aneka tema lainnya. Temanya silih berganti, bahkan soal pelebaran trotoar untuk ‘memanusiakan’ pejalan kaki pun jadi santapan sindiran juga. Bagi Anies, sindiran maupun serangan selalu mampu ditangkisnya. Bahkan bola lawan bisa jadi bumerang. Ini pula yang membuat kelompok penyindir, haters atau lawan politik kian kepanasan. Jawaban Pak Gubernur yang selalu menggunakan logika didukung data, membuat mereka terdiam. Berhenti menyindir ? Tidak. Tak mampu membalas jawaban, mereka malah menyebut Anies hanya pandai mengolah kata-kata. Jadilah pantun bersahut yang tak berujung. Pendek kata, prestasi Anies harus tenggelam, sebaliknya sekecil apapun kelemahan Pak Gubernur, harus muncul. Tapi Anies punya kata kunci. Kata-kata tak perlu dijawab dengan kata-kata, melainkan jawablah dengan karya. Ibarat pepatah anjing menggonggong kafilah berlalu. Paling gres, keputusan Anies melaksanakan upacara HUT ke-74 RI di pulau hasil reklamasi. Cibiran pun mengalir. Kebijakan Anies disebut bikin repot pebajat DKI serta PNS lantaran harus bersusah payah menyeberang ke pulau Maju hasil reklamasi. Lelah dan bikin susah. Padahal bila mau berfikiran positif, pejabat dan ASN justru harus merasakan lelah dan repotnya warga Kepulauan Seribu menyeberang ke Jakarta. Pilkada sudah lama berlalu, pilpres juga sudah selesai. Seperti Presiden Jokowi bilang, tak ada lagi ‘cebong’, tak ada lagi ‘kampret’. Ayo bersama bersatu membangun negeri ini. Nah, elit politik semestinya menjadi barisan terdepan memberi contoh pada pengikutnya untuk memelihara kesejukan. Bukan sebaliknya mengipas-ngipasi, mengompori. Bukankah dalam agama diajarkan bahwa kita harus selalu berbaik sangka, menghilangkan dengki termasuk kepada yang berbeda paham. Nah, sindir menyindir agaknya bagian dari berburuk sangka yang mesti dibersihkan. Karena bisa jadi si penyindir justru lebih buruk dari yang disindir. -Adri
Uncategorized
Menjawab Nyinyiran Melalui Karya
Jumat 16 Agu 2019, 06:14 WIB