ADVERTISEMENT

Sulteng Strategis Jadi Pusat Industri Mobil Listrik

Senin, 12 Agustus 2019 08:42 WIB

Share
Sulteng Strategis Jadi Pusat Industri Mobil Listrik

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Sulawesi Tengah (Sulteng) dinilai cocok menjadi pusat pembangunan industri mobil listrik. Mengingat wilayah tersebut dikenal sebagai pemasok bahan baku baterei jenis lithium yang nota bene adalah komponen utama mobil jenis tersebut. Ketua Fraksi NasDem Ahmad Ali meminta agar Sulteng tidak sekedar menjadi pabrik baterei, melainkan sekaligus pusat perakitan mobil listrik. "Morowali, Sulawesi Tengah merupakan pemasok utama bahan baku lithium. Harapan kita bukan hanya pabrik baterei yang dibangun tetapi juga perakitan mobil listrik juga," ujar Ahmad Ali. Dikatakan Ahmad Ali, Sulawesi Tengah memiliki posisi yang strategis, tidak hanya karena bahan baku bersumber dari Sulteng, tetapi juga karena Sulteng sudah punya dua lokasi Kawasan strategis yakni Kawasan Ekonomi Khusus Palu dan IMIP Morowali. "Kita punya keunggulan dari segi komparatif, dan lebih unggul dari sisi penyediaan tenaga kerja," ujarnya. Ia lebih jauh menggambarkan bahwa migrasi pencari kerja ke Sulteng dalam satu dekade terakhir meningkat tajam karena dipicu oleh Kawasan Industri Morowali, KEK Palu, dan Kawasan Industri Gas Alam Cair di Kabupaten Banggai. "Sulteng merupakan tujuan utama pencari kerja. Sulteng memiliki letak kondusif untuk pasar kerja. Ini keunggulan yang baik bagi masa depan industri," tukasnya. Selain itu kata Ahmad, bila industri mobil listrik dipusatkan di Sulteng maka akan sinergis dengan rencana pemindahan ibu kota sebagai pasar masa depan kendaraan ramah lingkungan tersebut. "Jika Industri mobil listrik dibangun di Sulteng, maka posisinya akan lebih mudah menjangkau ibu kota masa depan, dan kawasan timur Indonesia, dan naik ke atas langsung ke arah Utara Philipina," ujarnya.(*/ruh)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT