ADVERTISEMENT
Rabu, 22 Mei 2019 19:11 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan mengonfirmasi ada 140 korban bentrok yang sudah dirawat, Rabu (22/5/2019). Beberapa di antaranya mengalami luka akibat peluru karet. "Ada beberapa korban yang membawa peluru karet itu saat dibawa ke RSUD Tarakan. Ada beberapa yang kami bantu mengeluarkan peluru karet itu dari tubuhnya," kata Kepala Bagian Umum dan Pemasaran RSUD Tarakan, Reggy S Sobari, seperti dilansir dari Antara, Rabu (22/5/2019). Reggy memastikan tidak ada korban luka akibat peluru tajam. Terkait penyebab dua korban meninggal di RSUD Tarakan, ia belum bisa memastikan lantaran pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi. "Korban meninggal mengalami luka berupa lubang berbentuk bulat. Apakah luka itu yang menyebabkan meninggal, kami tidak bisa memastikan. Penyebab kematian sebenarnya bisa diketahui dari autopsi,” imbuhnya. Sebelumnya, bentrokan antara massa dengan aparat keamanan terjadi di sekitar Tanah Abang, Jalan Thamrin dan Petamburan, Jakarta Pusat, sejak Selasa (21/5/2019) tengah malam. Siang tadi, suasana juga memanas di Slipi serta Petamburan, Jakpus. Kerusuhan diawali dengan unjuk rasa 22 Mei yang membawa tuntutan menolak hasil Pemilu 2019. Massa aksi menilai Pemilu berjalan dengan curang. Aksi demonstrasi berujung ricuh saat aparat keamanan membubarkan massa yang sudah melebihi batas waktu aksi. Kericuhan pun terjadi. (*/ys)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT