ADVERTISEMENT
Minggu, 17 Maret 2019 18:54 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA – Penjaga gawang timnas futsal Selandia Baru, Atta Elayyan, menjadi salah satu korban tewas dalam penambakan mesjid di Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat (15/3/2019). “Ada lubang besar di hati kami,” ujar Josh Margetts, manajer pengembangan futsal NZ menggambarkan duka yang menimpa pemain 33 tahun tersebut. “Atta itu pria hebat yang disukai skuat Futsal Whitas dan komunitas futsal. Tak ada kata yang bisa menggambarkan perasaan kami. Kami akan sangat menrindukannya.” Dalam penembakan dua mesjid itu, 50 orang meregang nyawa dan sekitar 20 orang luka-luka. Elayyan, penjaga gawang kelahiran Kuwait, diakui Sepakbola Selandia Baru (NZF) menjadi korban. “Masih sulit untuk memahami apa yang terjadi di Christchurch, Jumat sore ityu," kata kepala eksekutif NZF, Andrew Pragnell, dalam pernyataannya. “Saya langsung teringat pada komunitas futsal," sambungnya. “Berita kematian Atta ini membuat kami semua yang mengenalnya sangat terpukul. Kami merasakan sakit dan kesedihan mereka." "Atas nama semua orang di Sepakbola Selandia Baru, pikiran dan doa kami ditujukan kepada siapa saja yang terkena dampak tindak kekerasan keji ini,” katanya. (*/yp)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT