Wisuda Universitas Ibnu Chaldun, Rektor: Jangan Terikat Satu Pekerjaan

JAKARTA - Diprediksi, pada 2045 Indonesia akan kehabisan sumber daya alam. Karena itu, mulai saat ini diperlukan jiwa-jiwa muda yang diharapkan bisa mengubah prediksi tersebut. Caranya, anak-anak harus mengenyam pendidikan karena mereka nantinya akan menjadi tulang punggung Tanah Air. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Dede Rosyada yang terus menyerukan bahwa pendidikan sangat diperlukan untuk merubah negara. Pasalnya, pendidikan merupakan tulang punggung bangsa Indonesia di masa depan. "Kalau kita gagal, maka akan terpental, dan habis kita. Sebaliknya kalau kita berhasil, akan menjadi bangsa pemenang di dunia," kata Dede dalam orasi ilmiah pada wisuda program sarjana Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, di Sasono Langen Budoyo Taman Mini Indonesia Indah (TMII), kemarin. Menurutnya, di tahun 2045, penduduk Indonesia mencapai sekitar 300 juta jiwa. Dari semua, sebanyak 103 juta penduduk berumur 25 sampai 60 tahun atau usia produktif. "Pada saat itulah sumber daya alam Indonesia sudah habis. Kalau pada saat itu bangsa Indonesia tidak siap, maka akan kolaps. Marilah kita kejar pendidikan," ujar Prof Dede. Hingga saat ini kata rektor UIN, kehidupan bangsa Indonesia saat ini masih ditopang oleh eksploitasi sumber daya alam seperti batubara,  minyak, emas, dan tembaga. Tapi semua itu akan menunggu saatnya akan habis. "Jadi, Indonesia memerlukan orang-orang cerdas,  memiliki daya saing, kreatifitas, inovasi dan imajinatif. Untuk memjadi inovatif, dan imajinatif tidak harus keluaran perguruan tinggi," tuturnya. Sementara itu, Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Musni Umar menyebut, betapa pentingnya menjadi seorang pengusaha di usia muda. Karena itu, ia berpesan kepada wisudawan agar tidak mengharapkan menjadi seorang yang terikat pada satu pekerjaaan. "Melainkan memulailah proses menjadi seorang pengusaha muda," katanya. Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta juga menyampaikan, agar para wisudawan senantiasa menjaga silahturahmi antar sesama Civitas Akademika Universitas Ibnu Chaldun Jakarta. "Karena dengan hal itu bisa terus memperkuat kita dengan saling berbagi informasi dan pengalaman," pungkasnya. (Ifand/win)