ADVERTISEMENT
Selasa, 11 Desember 2018 22:15 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA - Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam penggunaan anggaran negara. Jangan sampai disalahgunakan sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat. " Jangan sampai ada anggaran yang disalahgunakan sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat," kata Jokowi saat penyerahan dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2019 kepada untuk kementerian dan lembaga (K/L), di Istana Negara, Jakarta, Selasa (11/12). "Jangan ada yang bermain-main lagi dengan korupsi. Jangan ada penyalahgunaan anggaran, pemborosan, mark up, dan perbuatan menyimpang lainnya," tandas Kepala Negara. Acara itu juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan para menteri serta pimpinan lembaga negara. Jokowi mengingatkan kembali bahwa penggunaan anggaran harus berfokus pada dampak nyata yang dapat dirasakan, bukan sekadar apa yang dikerjakan. "Alokasi anggaran harus betul-betul dominan untuk kegiatan utama, bukan habis untuk kegiatan-kegiatan pendukung, seperti kebanyakan rapat, perjalanan dinas, dan honorarium," tuturnya. Jokowi menjelaskan sekarang ini l diserahkan DIPA kepada kementerian, lembaga yang nilainya mencapai Rp855,4 triliun dan juga disampaikan dana transfer ke daerah dan dana desa di 2019 sebesar Rp826,8 triliun kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat di daerah. Dalam APBN 2019, Pemerintah telah mengalokasikan belanja negara sebesar Rp2.461,1 triliun. Sementara dari sisi pendapatan negara ditetapkan sebanyak Rp2.165,1 triliun. "Pemerintah harus bekerja keras untuk mencapai target penerimaan tersebut baik dari sisi perpajakan maupun bukan pajak, " Jokowi menegaskan. (johara/win)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT