JAKARTA - Sukses menjadi tuan rumah dan gemilangnya prestasi diraih Indonesia pada Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang merupakan momentum bagi Indonesia mewujudkan masa depan cerah bagi atlet berprestasi. Komunitas Olahraga Indonesia (KORI) hadir untuk menyiapkan formula agar kerja keras seluruh stakeholder olahraga selama Asian Games ke-XVIII tidak berlalu begitu saja. Boleh diakui, profesi atlet di Indonesia masih kerap dipandang sebelah mata. Bahkan kesulitan masih kerap mereka alami saat hendak melakukan pinjaman ke bank untuk membuka usaha, maupun kredit rumah. "Kalau mau pinjam uang atau kredit rumah ke pihak bank, para atlet masih kerap mendapat kendala. Pihak bank cukup keberatan jika mereka mencantumkan profesinya sebagai atlet," kata Erick Thohir selaku Ketua Inasgoc dalam Diskusi Terbuka Refleksi Akhir Tahun Olahraga Indonesia di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (20/12/2018). Alasan itu pula yang membuat legenda bulutangkis Indonesia, Susi Susanti tidak ingin ketiga anaknya mengikuti jejak menjadi seorang atlet. Menurut Susi, kerasnya kehidupan seorang atlet baru akan dirasakan setelah pensiun. Susi menambahkan bahwa ia harus 'jatuh-bangun' mengembangkan usaha yang digeluti bersama sang suami, Alan Budikusuma yang juga legenda bulutangkis Indonesia setelah di masa pensiun. "Karena formula di Indonesia belum sebagus di negara maju perihal perhatian terhadap atlet berprestasi yang telah pensiun," tutur Susi. "Karena itulah, saya dan suami pun harus berjuang dari nol setelah pensiun untuk meneruskan kehidupan kami. Berkaca dari pengalaman saya itulah saya tidak terlalu mendorong anak-anak saya untuk menjadi atlet, meskipun mereka memiliki bakat untuk mengikuti jejak saya. Tapi sekarang saya melihat formula itu sudah mulai berjalan ke arah yang lebih baik setelah berakhirnya Asian Games 2018. Tapi itu semua sudah terlambat bagi anak-anak untuk menjadi atlet," imbuh Susi yang kini menjalani kehidupannya sebagai pengusaha, bersama sang suami pasca gantung raket. (Baca: Menpora Beri Penghargaan 110 Atlet Berprestasi) Bonus yang turun sebelum berakhirnya Asian Games 2018 hingga peluang menjadi Aparat Sipil Negara (ASN) adalah salah satu usaha seluruh stakeholder untuk mewujudkan masa depan cerah bagi mantan atlet serta atlet berprestasi. Sukses tersebut bahkan turut diapresiasi oleh atlet-atlet, di antaranya Eko Yuli Irawan (angkat besi), Kevin Sanjaya Sukamuljo (bulutangkis), I Gede Siman Sudartawa (renang), dan duo atlet jetski, Aero dan Aqsa Sutan Aswar. KORI pun siap meneruskan hal itu demi meningkatkan prestasi dan menjunjung hak-hak atlet berprestasi. "Saya harap setelah diskusi ini, KORI akan membuat dua rekomendasi. Pertama agar kehidupan para mantan atlet dan atlet berprestasi bisa terjamin. Kedua, merancang, menyusun dan menyiapkan 'cetak biru' olahraga Indonesia yang puncaknya sebagai persiapan tuan rumah Olimpiade 2032 dengan masa tenggat 2024 (proses bidding tuan rumah Olimpiade 2032)," ujar Ketua KORI, Harry Warganegara. (Baca: 75 Atlet Berprestasi Ikuti Tahapan Seleksi Penerimaan CPNS 2018) Diskusi tersebut juga turut dihadiri Noor Achmad selalu perwakilan Komisi X DPR RI, Raja Sapta Oktohari (Ketua Inapgoc), mantan atlet Dedeh Herawati dan Joe Taslim, serta atlet Jiu Jitsu, Simone Julia. (junius/ys)
SPORT
Masa Depan Cerah Menanti Atlet Berprestasi
Senin 10 Des 2018, 17:52 WIB