ADVERTISEMENT

Berlagak Mati, Ini Keterangan Korban Selamat Penembakan Sadis KKSB

Kamis, 6 Desember 2018 15:03 WIB

Share
Berlagak Mati, Ini Keterangan Korban Selamat Penembakan Sadis KKSB

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PAPUA – TNI-Polri terus melakukan penanganan dan evakuasi korban Korban Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Papua. Kapen Kostrad, Kolonel Inf Adhi Giri Ibrahim melalui rilis yang diterima Poskotanews menjelaskan kronologis penembakan yang dilakukan KKSB. Ia juga menyebutkan pada 4 Desember 2018 sekira pukul 17.45 pasukan gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi 12 masyarakat menggunakan Helikopter milik TNI AD. Mereka terdiri dari empat karyawan PT Istaka Karya, enam petugas Puskesmas Mbua dan dua guru SMP Mbua. Di antara mereka terdapat tiga karyawan PT Istaka Karya yang mengalami luka tembak. Saat ini korban dievakuasi ke RSUD Wamena. Seorang korban selamat menjelaskan kronologis pembantaian sadis itu. Ini urutannya. Pada 1 Desember 2018 seluruh karyawan PT Istaka Karya memutuskan untuk tidak bekerja karena pada hari itu. Alasannya, ada upacara peringatan 1 Desember yang diklaim sebagai hari kemerdekaan KKSB. Mereka memeringatinya dengan upacara bakar batu bersama masyarakat. Sekitar pukul 15.00 kelompok KKSB mendatangai kamp PT Istaka Karya. Mereka memaksa 25 karyawan keluar kamp. Para karyawan itu kemudian digiring menuju Kali Karunggame dalam kondisi tangan terikat. Sekitar 50 orang dari KKSB bersenjata campuran standard militer mengawal. Keesokan harinya, Minggu (2/12/2018) pukul 07.00, seluruh pekerja dibawa berjalan kaki dalam keadaan tangan terikat menuju bukit puncak Kabo. Di tengah jalan mereka dipaksa berbaris dengan formasi 5 saf lalu harus berjalan jongkok. Tidak lama, KKSB yang kegirangan menari-nari sambil meneriakkan suara hutan khas pedalaman Papua. Mereka secara sadis menembaki para pekerja. Sebagian pekerja tertembak mati di tempat, sebagian lagi pura-pura mati terkapar di tanah. Setelah itu, KKSB meninggalkan para korban melanjutkan perjalanan menuju bukit Puncak Kabo, 11 karyawan yang pura-pura mati berusaha bangkit kembali dan melarikan diri. Namun malangnya mereka terlihat oleh KKSB sehingga mereka dikejar. Lima orang tertangkap dan digorok oleh KKSB (meninggal di tempat), enam orang berhasil melarikan diri ke arah Mbua, dua orang di antaranya belum ditemukan sedangkan empat orang selamat setelah diamankan anggota TNI di Pos Yonif 755/Yalet di Mbua. Pada 3 Desember 2018 sekitar pukul 05.00 WIT Pos TNI 755/Yalet tempat korban diamankan diserang KKSB bersenjata standar militer campuran panah dan tombak. Serangan diawali dengan pelemparan batu ke Pos. Seorang anggota yonif 755/Yalet, Serda Handoko, membuka jendela. Ia meninggal kena tembak. Anggota pos pun membalas tembakan sehingga terjadi kontak tembak dari pukul 05.00 hingga puku; 21.00 WIT. Situasi yang tidak berimbang dan kondisi medan yang tidak menguntungkan, membuat Danpos pada 4 Desember 2018 pukul 01.00 WIT memutuskan mundur mencari medan perlindungan yang lebih menguntungkan. Saat itulah Pratu Sugeng tertembak di lengan. Pada Selasa (4/12/2018) pukul 07.00 WIT Satgas gabungan TNI-Polri berhasil menduduki Mbua. petugas langsung melaksanakan penyelamatan serta evakuasi korban. Keterangan saksi menyebutkan ada 19 orang yang dibantai KKSB di lereng bukit puncak Kabo. (yp)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT