ADVERTISEMENT

Temuan Anggota DPRD Banyak Makanan Dijual di Pasar Tradisional Berformalin

Selasa, 30 Oktober 2018 23:40 WIB

Share
Temuan Anggota DPRD Banyak Makanan Dijual di Pasar Tradisional Berformalin

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Perdagangan bahan makanan berformalin ditengarai masih marak di 153 pasar tradisional. DPRD DKI Jakarta meminta pemprov melakukan pengawasan lebih ketat. "Dari kunjungan kami waktu, reses, hampit di semua pasar tardisional terdapat bahan makanan berpengawet seperti mengandung formalin dan boraks, "kata Ida Mahmuda, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta yang membidangi ekonomi perdagangan, Selasa (30/10/2018). Ida meneyebut salah satu jenis makanan yang di produksi di sekitar pasar. "Jenis makanan ini hampir semuanya menggunakan bahan pengawet.Ini menjadi tanggungjwab pemprov untuk melindungi warga Jakarta dari bahaya bahan paangan berpengawet, "katanya. Ida meengatakan sudah menyampaikan masalah tersebut kepada dinas terkait. Koordinator Komisi B DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan mencurigai adanya sejumlah jenis buah impor yang juga menggunakan pengawet. "Apel, anggur, digeletakan begitu aja berminggu-minggu kok bisa aman, berarti kan ada sesuatu," ujar Ferrial. Komisi B DPRD DKI Jakarta meminta Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta memperketat pengawasan keamanan produk pangan yang dijual di 153 pasar tradisional di Jakarta. Dinas KPKP DKI Jakarta sebenarnya telah menganggarkan Rp 9,3 miliar dalam APBD DKI Jakarta 2019 untuk pengawasan keamanan pangan terpadu. Namun, Komisi B DPRD DKI menilai anggaran itu kurang untuk mengawasi keamanan pangan di 153 pasar tradisional di Jakarta. Plh Gubernur DKI Jakarta Saefullah sudah memerintahkan Dinas KPKP dan Pasar Jaya melakukan sejumlah aksi. "Ini sudah disampaikan ke unit terkait agar segera melakukan aksi dan pengawasaann ketat terhadap penjualan bahan pangan berpengawet, "katanya. (john/b)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT