ADVERTISEMENT

Penghuni Rusun Marunda Bikin Kios di Lahan Rusun

Senin, 20 Agustus 2018 21:56 WIB

Share
Penghuni Rusun Marunda Bikin Kios di Lahan Rusun

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA- Puluhan penghuni Rusun Marunda, Cilincing, Jakart Utara, mengaku tidak memiliki penghasilan setelah direlokasi dari tempat tinggalnya semula. Untuk dapat tetap bertahan hidup, banyak dari mereka berjualan dengan membuka kios makanan di dekat rusun. Wati,mengaku sempat pusing setelah dipindah ke rusun. Lantaran, meski memiliki tempat tinggal lebih layak, namun ia dan suami tidak memiliki penghasilan karena harus tinggal di rusun. "Kita direlokasi tapi tidak diberi mata pencarian, kan sama saja bohong. Akhirnya saya putar otak, tapi untungnya sedikit-sedikit saya punya keahlian dengan sisa uang yang ada nekat jualan soto ayam," ungkapnya, Senin (20/8/2018). Meski demikian, ia dan puluhan penghuni rusun lainnya yang memiliki nasib serupa pun belum dapat tenang. Sebab, kios tempat berjualan mereka berdiri di atas lahan milik Pemprov DKI dalam hal ini Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman. "Kadang suka ada rasa khawatir ditertibkan Satpol PP, tapi untungnya ada kebijakan dari pengelola rusun dimana boleh berdagang asal tidak sampai menutupi jalan dan trotoar," ungkapnya. Ia dan pemilik kios warung, pun bersedia untuk mematuhi aturan tersebut. IZIN SEMENTARA WAKTU Kepala Unit Pengelola Rusun Marunda, Yassin Pasaribu, membenarkan puluhan kios warung milik penghuni banyak berdiri di area Rusun Masunda, tepatnya di Blok C dan D. "Kita bisa saja tertibkan, tapi nanti bagaimana sehari-hari mereka. Karena itu sudah menjadi mata pencarian," ucapnya. Menurut Yassin, pihaknya memberi izin penggunaan lahan kepada penghuni rusun untuk sementara waktu. "Kita justru dorong agar kios tidak terlihat kumuh, Sudin UMKM lakukan pembinaan dan pembenahan terhadap pedagang. Karena mereka yang ada anggarannya," paparnya. Mantan Wakil Camat Johar Baru, tersebut mengatakan banyak penghuni rusun merupakan warga korban gusuran. Saat direlokasi, mereka yang berpenghasilan serabutan pun banyak juga yang kehilangan mata pencaharian hingga akhirnya berjualan. (deny/b)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT