ADVERTISEMENT
Kamis, 16 Agustus 2018 11:55 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA – Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam pidatonya di Sidang Tahunan bersama MPR/DPR di Gedung Nusantara I juga menyinggung tentang politik Identitas Ia mengimbau kepada seluruh warga negara untuk meninggalkan politik identitas yang identik dengan permasalahan SARA. "Kita tidak boleh membiarkan berkembangnya politik identitas yang dapat menyulut permusuhan serta mengancam persatuan dan keutuhan bangsa. Bayangkan, karena berbeda haluan politik, tokoh agama acap kali dihujat," ujar Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/9/2018). Menurutnya, banyak petinggi partai politik dicaci-maki, Presiden dan lembaga-lembaga negara sebagai simbol kedaulatan negara dilecehkan. “Mereka dianggap tak mampu. Program pemerintah dianggap nihil. Perbedaan politik dikutuk,” tuturnya. Bamsoet juga menyoroti soal kritikan-kritikan yang dilontarkan kepada pihak lawan. Menurut dia, banyak kritikan-kritikan tersebut yang sudah melebihi batas kewajaran. (Baca : Bamsoet : Keadilan Sosial Harus Terus di Ikhtiarkan Tanpa Henti) "Kritik berubah menjadi pembunuhan karakter yang kejam. Fondasi berbangsa digoyang dengan isu SARA. Ditambah lewat strategi politisasi agama yang berakibat menguatnya politik identitas," ujar Bamsoet. Bila kondisi ini terus berlanjut, kebinekaan Indonesia disebutnya bisa terancam bahaya. Bamsoet mengatakan, semua orang saat ini cenderung menyatakan diri merasa paling benar. "Kerukunan umat beragama justru dianggap tabu. Akal sehat dianggap nista. Karena itu, sudah saatnya, kita harus berani mengatakan secara tegas: Selamat tinggal politik identitas. Mari kita perkuat kembali sendi-sendi politik kebangsaan, yang memberi ruang dan penghormatan terhadap kebinnekaan dengan menyuburkan kedamaian dan kebersamaan," jelas Ketua Partai Golkar. Dengan demikian, lanjutnya, semua warga bangsa merasa nyaman, hidup rukun dan bahagia dalam rumah besar Pancasila," sambung Bamsoet. (tri)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT