ADVERTISEMENT

Duhh... Indahnya Kampung Rukun di Neglasari Tangerang Ini

Sabtu, 7 Juli 2018 06:11 WIB

Share
Duhh... Indahnya Kampung Rukun di Neglasari Tangerang Ini

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGERANG - Gagasan program 'Kampung Rukun' (KR) di Sewan, Neglasari, Kota Tangerang,Banten adalah budaya dan kearifan lokal mengubah kampung kumuh menjadi bermartabat. "Di sini kita membina kerukunan warga etnis Tionghoa dan masyarakat lainnya," ucap Camat Neglasari Ubaidillah Anhar, Jumat (6/7/2018). Lokasi Kampung Sewan sebelum ini adalah kampung kumuh. Di wilayah RW 7 ini, tiga RT mayoritas warga etnis Tionghoa. "Bahkan ketua RW pun dari kalangan Tionghoa," sambung Lurah Neglasari, Rudi Kusnadi. Kondisi mereka sebelumnya, selain kumuh banyak warga menganggur dan terjerat rentenir. Saat Camat Ubai hadir dalam satu acara Bhakti sosial, mencuat lah rencana mengubah wajah kampung Sewan dengan program Kampung Rukun. Masyarakat pun mendukung, mereka memulai dengan adanya bedah rumah, menghijaukan kampung dan memanfaatkan lahan kosong seluas 7 ribu meter persegi. Kini, lahan kosong yang tadinya terlihat kumuh dengan ilalang, jadi habitat ular berbahaya, menjadi kebun sayur, kolam ikan, dan lahan terbuka untuk bermain anak. "Tentunya kita sudah mendapat izin warga pemilik lahan," urai Rudi. Kini di Sewan telah banyak mengalami perubahan. Warna-warni lukisan mural memperindah lingkungan. "Kita sengaja mendatangkan para pelukis mural," tambah Rudi. Proses memperindah kampung masih berjalan. Anak-anak pun sudah bisa bermain khas permainan lama orang Tangerang. Mereka bisa bermain galasin, ontek, dampu, egrang, main karet, congklak...dan lainnya.Sedangkan kesenian barongsai dari Sewan, sejak lama sudah diunggulkan. Untuk kerukunan antar-umat, di sini ada Vihara, Gereja, dan musholah yang saling membantu di acara-acara tertentu. "Untuk ke khasan di sini, pedagang lotek keturunan China misalnya, dianjurkan mengenakan busana khas China.Begitu juga kalangan pribumi lainnya," tutur Ubaidillah. Semuanya kata Rudi untuk menghidupkan kearifan lokal. Sebagaimana pesan pemerintah juga untuk menjaga dan mengembangkan budaya. "Sekaligus untuk anak-anak agar mengurangi memainkan henpon," tambahnya. (Awang/b)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT