Suhu Politik Pasca-Pilbup Bogor Memanas, Surat Suara Dijaga ketat

BOGOR – Saling klaim kemenangan di Pemilihan Bupati Bogor 2018 oleh dua kubu, yakni pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Ade Yasin - Iwan Setiawan (Hadist) dan pasangan nomor urut 3, H. Ade Ruhendi - Inggrid Kansil (JADI) membingungkan masyarakat. Efek lainnya, suhu politik terasa kian memanas. Pasalnya, keduanya merupakan usungan koalisi sejumlah partai politik. Didin, warga Cisarua, Bogor menanggapi hasil rekapitulasi di tingkat kecamatan. Menurutnya, kedua paslon itu masih berpontesi menang. Sebab, selisih suara di antara mereka tampak tipis. "Saling klaim menang, karena kedua kubu mempunyai data yang merujuk pada kemenangan paslonnya masing-masing. Informasi yang didapat data kemenangan paslonnya pun sangat tipis," kata Didin. Kondisi klaim saling menang ini, selain membuat bingung masyarakat,  juga tidak baik untuk keamanan. "Karena memang dari KPUD belum mengeluarkan hasil rapat pleno terkait raihan suara dan siapa pemenangnya," ujarnya. Terkait situasi ini, Polres Bogor melakukan operasi skala besar bersama TNI. Tidak hanya itu, penjagaan di tiap kelurahan hingga kecamatan, dimaksimalkan, guna mengawal surat suara. Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky Pastika mengatakan, patroli skala besar ini guna memberi rasa aman dan damai bagi masyarakat. Jovi Pelokila, warga lain mengatakan, semua sudah tersirat dan tersurat dan itu adalah kehendak Tuhan. Bagi Jovi, tidak ada yang bisa mengelaknya. Ia berharap mudah-mudahan calon terpilih bisa membawa Kabupaten Bogor ke arah yang lebih baik di berbagai sektor. "Jadi siapapun yang menang jangan menjadi jumawa dan yang kalah harus berjiwa ksatria, karena kalah menang dalam pertarungan politik itu sudah biasa," kata Jovi. (yopi/ys)