ADVERTISEMENT

Kadis LH Klaim Buaya Muncul Karena Ekosistem Rawa di Jakarta Membaik

Jumat, 29 Juni 2018 16:59 WIB

Share
Kadis LH Klaim Buaya Muncul Karena Ekosistem Rawa di Jakarta Membaik

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Sebanyak 4.150 petugas Unit Pengelola Badan Air atau pasukan oranye akan dikerahkan bersama petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta untuk mencari keberadaan buaya yang belakangan meresahkan warga ibukota. "Timnya pak Bejo Damkar kan lagi turun mas, timnya lagi di Grogol melakukan penyisiran. Nah kalau saya mungkin akan mengerahkan pasukan oranye untuk mengamati jangan sampai fenomena ini ada di Jakarta lagi tetap harus dicek, diwaspadai. Pasukan oranye UPK Badan Air yang 4.150 petugas saya minta memantau semua kali, sungai waduk, danau dan pesisir," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Isnawa Adji, kepada poskotanews.com, Jumat (29/6/2018). (BacaHeboh Kemunculan Buaya, Ancol Pasang Jaring) Selain ikut memantau, Isnawa tetap memerintahkan kepada anak buahnya untuk tetap berwaspada saat bertugas di lapangan apalagi ketika menyisir sungai yang banyak semak-semak. Dia meminta agar bekerja secara tim dan saling menjaga. "Karena mereka sering ketemu ular, biawak. Ular kan paling banyak di semak-semak. Tetap hati terhadap ular dan buaya," ucap dia. (BacaSempat Tertangkap Jaring, Buaya di Kali Grogol Lepas Lagi) Isnawa menduga buaya yang sempat menampakkan diri di Kali Grogol, Jalan Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat dan perairan Pondok Dayung, Jakarta Utara adalah peliharaan warga yang sengaja dibuang karena tidak mau merawatnya lagi. "Kita tidak tahu bisa saja orang memelihara buaya terus dilepaskan mungkin saja. Daripada dimatiin mending diceburin di kali saja kan," kata Isnawa. (BacaGiliran di Tangerang Selatan Buaya Bikin Heboh) Justru Isnawa mengklaim ekosistem sejumlah rawa yang menjadi habitat buaya di Jakarta dalam kondisi sangat baik. Begitu pula dengan sejumlah kali di Jakarta yang kian membaik. Namun, baiknya kondisi lingkungan itu bisa saja menjadi penyebab kemunculan buaya. "Sejak 4 tahun terahir Dinas LH kan melakukan pembersihan kali, sungai, waduk, danau, fenomenanya, ekosistem membaik yang tadinya jorok, kumuh, bau, penuh sampah sekarang kan bersih. Namanya ekosistem kembali pulih ketemu ular, ikan, kupu-kupu lagi. Tapi sejak ekosistem membaik kok pada keluar (buaya) seperti di Ancol ketemu, di Grogol ketemu," ucap Isnawa. (BacaRatusan Personel Dikerahkan, Buaya di Priok Belum Ditemukan) Sebelumnya, warga dihebohkan dengan kemunculan dua ekor buaya diperkirakan berukuran 1 meter dan satu lagi berukuran kecil pada Selasa (26/6/2018). Kemunculan hewan reptil tersebut sempat diabadikan oleh warga dengan smartphone-nya. Selang sehari, petugas PPSU Kelurahan Grogol juga melihat buaya berukuran kecil. (BacaSandi Minta Buaya di Pondok Dayung Jangan Ditembak) Penemuan buaya bukan kali pertama. Sebelumnya hewan pemakan daging itu juga menampakkan diri diperairan Pondok Dayung, Jakarta Utara dan Kanal Banjir Timur (KBT). Namun, hingga kini buaya-buaya tersebut belum tertangkap. (yendhi/ys)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT