ADVERTISEMENT

Ini Firasat Korban Tewas Akibat Mobil Tertabrak KA di Tangerang

Senin, 18 Juni 2018 20:15 WIB

Share
Ini Firasat Korban Tewas Akibat Mobil Tertabrak KA di Tangerang

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGERANG - Duka mendalam masih menyelimuti keluarga korban tewas dalam peristiwa maut di pintu perlintasan liar Al-Fitroh, Batuceper, Kota Tangerang, Banten. Meski korban telah dimakamkan, pihak keluarga masih tak percaya, jika Nanang (35), Maryanah (65) dan Robiatun Munawaroh alias Atun (35) telah tiada. Ditemui di rumah duka di Gang Masjid 2, Kelurahan Poris Plawad, Kecamatan Cipondoh, Tangerang, Nurjani (50), paman Nanang (39) sekaligus adik dari H Dahwan yang juga menjadi korban luka mengaku tak menyangka keponakannya menerobos palang pintu yang terbuat dari bambu. "Memang tidak ada penjaga palang pintunya kok. Keponakan saya tidak mungkin menerobos," ungkap Nurjani. Nurjani mengenang sosok Nanang sebagai pria yang baik namun pendiam. Sehari sebelum kejadian naas tersebut, kata Nurjani, keponakannya itu terlihat selalu membahas soal kematian teman kerjanya di usia yang masih muda. "Malam Minggu ketemu saya di rumah dia tuh (Nanang) bawel bener, apa aja diomongin dan gak biasanya begitu. Bahkan, ia sering membahas temannya yang meninggal di usia 40 tahun," ungkapnya. (Baca: Rombongan Keluarga di Mobil Tertabrak Kereta Hendak Bersilaturahmi) Seolah telah mengetahui ajalnya sudah mendekat, Nanang bercerita jika mobil yang ia miliki saat ini memang direncanakan untuk mengunjungi sanak saudara untuk berilahturahmi di sejumlah tempat di Tangerang sekaligus merayakan momentum lebaran. "Pas malam itu (Sabtu 16 juni 2018, malam), dia bilang mobil itu sudah disiapkan untuk berkunjung Lebaran. Dia bilang, banyak hutang silahturahmi ke saudara dan mau minta maaf dulu ke saudara," katanya. Nanang yang menjadi supir nahas Avanza B 1025 CKR ini diketahui belum lama berangkat ke tanah suci untuk menjalankan ibadah Umroh. Nanang yang bekerja di PT. Surya Rengo Container ini juga dikenal agak pendiam, namun sehari sebelum ajalnya sifat Nanang tiba-tiba saja berubah. Bahkan, ia pun telah menyiapkan kain ihram yang dipergunakan saat Umroh beberapa waktu lalu diamanatkannya untuk dipakaikan saat ia meninggal. "Kayak udah siap, dia nitip pesen kalau mati. Jenazahnya minta dipakaikan kain ihkram," kata Nurjani menirukan permintaan almarhum Nanang. Tak hanya Nanang, korban lainnya yakni, Maryanah yang merupakan ibu mertua dari Nanang pun turut meninggalkan firasat aneh bagi keluarga. Kondisi yang ditunjukan oleh korban sehari sebelum kejadian lebih banyak diam dan bengong. "Si ibu padahal cerewet. Tapi, pas mau berangkat itu diem banget dan banyak bengong," tambahnya. Ketiga korban meninggal Nanang (39), Maryanah (65) dan Robiatun Munawaroh alias Atun (35) telah dimakamkan di makam keluarga yang tidak jauh dari rumah duka. Sementara, dua korban luka berat masing-masing Dumiyati (25) dan Naura akanbmenjalani operasi lantaran luka retak ditengkorak kepala akibat benturan. Sedangkan, H Dahwan kondisinya sudah membaik. (Imam/b)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT