ADVERTISEMENT

Kenang Liga Champions 2005, Mane Kirim 300 Kaos Liverpool ke Kampungnya

Jumat, 25 Mei 2018 18:57 WIB

Share
Kenang Liga Champions 2005, Mane Kirim 300 Kaos Liverpool ke Kampungnya

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

INGGRIS - Sadio Mane memborong 300 lembar jersey Liverpool untuk dibawa ke kampungnya di Senegal. Striker The Reds ini teringat laga final Liga Champhions 2005. Kaos-kaos itu telah dikirimnya ke tabah lelahirannya di Bambali di Senegal menjelang final Liga Champions yang akan digelar di Kiev pada Minggu (27/5/2018) dini hari WIB. Pengiriman dilakukan sesuai janjinya pada teman semasa kecil yang tak yakin akan kemenangan Liverpool yang digelar di Istanbul itu. “Saya ingat pertandingan AC Milan lawan Liverpool tahun 2005,” ujarnya dilaporkan The Guardian. “Skor 3-0 lalu 3-3 dan terjadi penalti. Ini benar-benar kemenangan besar.” Ia kemudian teringat saat menonton laga itu bersama temannya di Bambali. “Saya nonton bersama teman-teman saya. Saat kedudukan 3-0, teman saya itu berhenti menonton, dia keluar lalu berlari seperti orang gila. Dia balik lagi di akhir pertandingan dan dia tak percaya pada yang diilihatnya. Bahkan sampai sekarang pun dia masih nggak percaya bahwa Liverpool yang memenangkan pertandingan itu.” Mane kemudian tergelak mengenang apa yang dilakukan sahabat semasa kecilnya itu 13 tahun lalu. “Saat itu saya bukan suporter Liverpool, saya penggemar Barcelona,” katanya. Hanya saja laga di final Piala Champions itu membuatnya senang. “Itu sesuatu yang luar biasa di hidup saya. Saya akan bermain di final dan semoga bisa menang,” harapnya. Sekarang, pemain 26 tahun itu memang berseragam Liverpool. Ia akan ikut bertanding dalam laga puncak liga bergengsi benua Eropa. Dan Sane tetap berkomunikasi dengan teman-teman masa kecilnya. Termasuk sahabat yang diceritakannya itu. “Saya bicara dengannya kemarin,” ungkapnya. “Dia penggemar berat Liverpool dan tinggal di Senegal. Namanya adalah Youssouph Diatta. Dia minta pada saya untuk tidak kalah 3-0.” Sane mengaku dukungan dari tanah kelahirannya sangat tinggi. Bahkan semua akan menontonnya bertanding di final! “Di desa saya, nggak ada yang kerja di hari itu. Keluargaku masih tinggal di desa, ibu dan pamanku juga. Mereka semua akan menonton,” ujarnya. Sane mengatakan ada 2.000 orang menetap di kampungnya. “Saya beli 300 seragam Liverpool untuk dikirim ke orang-orang di desa supaya bisa memakai kaos itu sewaktu nonton pertandingan final,” katanya. Saya akan kembali setelah Piala Dunia dan semoga saya bisa menunjukkan medali kemenangan ke semua orang di sana.” (yp)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT