ADVERTISEMENT

Ini Ekspresi Anggota Tim Sepakbola Amputasi Usai Dapat Paspor

Kamis, 24 Mei 2018 21:51 WIB

Share
Ini Ekspresi Anggota Tim Sepakbola Amputasi Usai Dapat Paspor

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA -  Lega bercampur bahagia nampak terlihat dari enam belas orang penyandang disabilitas usai memiliki paspor yang dibuat di Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Barat, Tamansari, Jakarta Barat. Pasalnya, niat mereka untuk ikut pertandingan persahabatan di Malaysia pada 28 Juni 2018 segera terwujud. Enam belas orang tersebut merupakan anggota tim sepak bola amputasi Indonesia yang dikenal Indonesia Amputte Football (INAF). Candra Wahyu Aji (18) yang pernah dilakukan amputasi pada kaki sebelah kanannya mengaku lega setelah mendapatkan paspor tersebut. Dia sempat tidak yakin bisa mendapatkan paspor dengan keterbatasan fisik yang dialami. "Alhamdulilah sekarang sudah punya paspor. Niat kami untuk bertanding ke Malaysia pada 28 Juni 2018 bisa kesampaian. Mudah-mudahan ini awal yang baik buat kami dalam pertandingan Friendly Match melawan klub Malaysia Amputee Footbal," kata Candra di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat, Kamis (24/5/2018). Setelah ini dirinya akan berlatih dengan tim INAF lainnya untuk bertanding melawan tim disabilitas dari Malaysia. Dirinya yakin akan memenangkan pertandingan tersebut. "Jujur, saya enggak sabar ingin tanding dengan klub amputte football Malaysia yang penyandang disabilitas juga," ujar dia. Yudi Yahya (32), selaku Ketua INAF juga mengaku merasa lega setelah timnya bisa mendapatkan paspor dengan mudah di kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat. Dikatakannya, proses pembuatan paspor ternyata mudah dan tidak membutuhkan waktu lama. "Waktu daftar cuma diminta berkas saja dan langsung foto, cap jari, kemudian tandatangan. Setelah tiga hari tepatnya hari ini sudah jadi paspornya. Kami fikir akan ada aturan yang sulit atau bahkan tidak bisa mendapatkan paspor buat kami ternyata malah diprioritaskan," ucap dia. Di tempat yang sama, Vicente Romanus MDS Mariano menyebut tim sepak bola amputasi ini tidak diwajibkan oleh orang yang menjalani amputasi. Namun, bagi orang yang mengalami kekurangan fisik sejak lahir bisa menjadi anggota di INAF. Termasuk Vicente sendiri juga mengalami kekurangan fisik sejak lahir pada kedua tangannya. Dari pantauan poskotanews.com enam belas orang tersebut nampak sumringah ketika paspor sudah mereka dapatkan. Tim INAF yang mengalami amputasi terlihat membawa tongkat dan sebagian menggunakan kaki palsu sebagai alat bantu jalan. Namun, beberapa diantaranya juga mengalami kekurangan fisik pada bagian tangan. Mereka nampak tertib saat mengantre menunggu namanya dipanggil untuk mendapatkan paspor. Meski dengan kondisi fisik yang mengalami kekurangan, seluruh tim disabilitas ini nampak semangat untuk mengikuti pertandingan dan siap mengalahkan tim dari Malaysia. Lumaksono selaku Kepala Unit Imigrasi (Kanim) Kelas I Khusus Jakarta Barat menjelaskan, pihaknya tidak hanya memberikan prioritaskan kepada penyandang disabilitas. Namun, bagi ibu hamil dan lansia juga akan diprioritaskan. Meski bisa mendaftarkan melalui sistem online namun khusus hari Selasa dan Kamis bisa datang langsung pada pukul 14.00 dan semua akan dilayani hingga seluruh nomer antrian habis. Menurutnya, sebagian lansia dan penyandang disabilitas mengalami keterbatasan untuk mendaftar melalui sistem online sehingga bisa langsung datang dihari dan jam tersebut. "Semua akan kami layani. Mereka kami prioritaskan. Mudah-mudahan kantor imigrasi menjadi kantor pertama bagi tim INAF untuk mencapai kemenangan. Kami juga mengutamakan lansia, ibu hamil, dan balita," Lumaksono. (Yendhi/win)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT