ADVERTISEMENT
Selasa, 8 Mei 2018 17:39 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA - Presiden Jokowi minta sikat semuanya oknum aparat, termasuk aksi premanisme yang melakukan aksi pungli (pungutan liar) terhadap sopir truk di jalanan. "Saya telah memerintahkan langsung kepada Kapolri dan Wakapolri agar segera ditindaklanjuti aksi pungli tersebut," terang Jokowi usai menerima pengemudi truk di Istana Negara, Selasa (8/5). Sebanyak kurang lebih 80 pengemudi truk logistik menyampaikan keluhan kepada Jokowi, terkait pungli yang biasa mereka temui di sepanjang perjalanan yang dilaluinya. "Mesti bayar kalau mau lewati jalan. Kalau tidak bayar, kaca pecah. Kalau gak kaca pecah, golok sampai di leher. Kalau nggak ranjau paku. Ban kita disobek," kata seorang sopir truk yang menyampaikan keluhannya. Jokowi menegaskan bahwa tindakan pungli dan premanisme itu tidak dibenarkan dan tidak boleh terus terjadi. "Saya mewanti-wanti bila ada aparat terlibat pungli dan premanisme di jalanan, maka sanksi yang akan diberikan sama dengan para pelaku pungli di administrasi pemerintahan yang ditangani oleh Saber Pungli (Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar), " tegas Kepala Negara. Keluhan lainnya yang disampaikan sopir truk adalah mengenai peraturan pembatasan tonase. Mereka sering tidak mengetahui batas-batas yang diterapkan peraturan itu. "Selama ini kami pengemudi ngertinya kan bawa barang, Pak. Kalau tidak bawa barang banyak, ya uangnya tidak ada. Karena ongkos pun kita gak tau batas atasnya, dan batas bawahnya di mana," ucap pengemudi truk lainnya. Mengenai tonase, Jokowi menjelaskan sebagai akibat dari kurangnya sosialisasi yang dilakukan Dinas Perhubungan kepada para pengemudi, maupun kepada perusahaan. Untuk itu, minta kepada Kementerian Perhubungan lebih menyosialisasikan aturan dimaksud. Selepas pertemuan, Jokowi juga menerima seorang pengemudi truk yang melakukan aksi jalan kaki dari Mojokerto ke Jakarta untuk menyampaikan keluhannya. Agus Yuda, pengemudi dimaksud, diterima langsung oleh Presiden dengan didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin. (Johara/win)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT