ADVERTISEMENT

Pembangunan Jalur Ganda KA Rp1 Trilun, Tahap Awal Rp175 Miliar

Rabu, 4 April 2018 15:03 WIB

Share
Pembangunan Jalur Ganda KA Rp1 Trilun, Tahap Awal Rp175 Miliar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SUKABUMI – Dana pembangunan jalur ganda (double track) kereta api dari Cigombong, Bogor ke Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat dialokasin Rp 1 triliun. Untuk tahap awal, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengucurkan RP 175 miliar. Menurut Menhub Budi Karya Sumadi, pembangunan double track itu untuk memangkas waktu tempuh Jakarta-Sukabumi. Saat ini, waktu tempuh Jakarta-Sukabumi mencapai enam jam, kalau nanti sudah ada double track termasuk tol akan menjadi 3 jam. “Tahap awal kita anggarkan Rp 174 miliar dari total 1 triliun rupiah. Dana itu untuk membangun dan melakukan engineering dari Cicurug-Cigombong. Sebab di lintasan ini merupakan daerah sangat terjal. Termasuk untuk cut and feel, karena ada lahan yang mencapai 11-12 meter,” terang Budi di sela pemantauan lokasi double track di Stasiun Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Rabu (4/4/2018). Ditargetkannya, proses pembanguna double track itu rampung pada Desember 2018. Dengan begitu, diharapkan mampu memberikan pelayanan prima lewat moda transportasi angkutan darat kepada penduduk Bogor-Sukabumi yang mencapai 3 juta orang. “Kalau Cigombong-Cicurug itu selesai, maka KA dari Bogor-Sukabumi yang sekarang tiga rangkaian, masing-masing rangkaiannya itu enam gerbong, nanti menjadi delapan gerbong. Agar jadi andalan moda transportasi. Tadi saya sempat tanya ke seorang penumpang KA. Katanya lebih cepat, aman. Makanya saya tekankan agar pembangunan (double track) tidak mundur pengerjaan pada Desember 2018. Dan akan diteruskan selama dua tahun sampai 2020,” terangnya. Disebutkannya, pengerjaan double track saat ini baru mencapai 10 persen. Salah satu kendalanya yakni penertiban di sekitar lokasi yang bakal dibangun untuk double track. Meski demikian, Budi memastikan warga yang tinggal di tanah negara yang terpakai untuk double track ini akan mendapatkan uang kerohiman. Hanya saja, Budi enggan merinci besaran uang kerohiman itu. “Ini bukan pembebasan tapi ke penertiban. Kita memang ada uang kerohiman. Saya mengimbau kepada masyarakat boleh dapat kerohiman tapi ingat pemerintah uangnya terbatas dan ini untuk kepentingan umum bukan pribadi. Jadi take and give lah,” tukasnya. Dalam kunjungan tersebut, Budi bersama rombongan sebelumnya meninjau jembatan di belakang areal ruko Kembang Kuning Cicurug. Di Stasiun Cicurug, Budi juga sempat mengobrol dengan sejumlah calon penumpang dan mengecek beberapa fasilitas, terutama kebersihan toiletnya. (sule/sir)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT