ADVERTISEMENT
Selasa, 27 Maret 2018 14:37 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA – Saksi terdakwa kasus Bom Thamrin dan Bom Kampung Melayu, Aman Aburrahman, Joko Sugito, mengaku pernah belajar merakit bom bersama Juanda, tersangka peledakan bom di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, Juanda. Ia menyebut, belajar merakit bom itu sebagai persiapan untuk menyambut perang besar. Pemahaman tentang perang besar tersebut ia dapatkan dari ajaran Aman Abdurrahman yang sering memberikan ceramah. "Kalau kita membaca tentang akhir zaman, manusia akan memasuki fase (perang) di mana akan melibatkan dunia," ucapnya saat memberikan kesaksian di sidang Aman Abdurrahman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Selasa (27/3/2018). Sugito juga menyebut bahwa ia ditakdirkan ikut dalam perang besar yang dipahami bersama Juanda. Ia juga mengaku sepakat dengan pemahaman Aman Abdurrahman tentang demokrasi yang dinilai sebagai perbuatan syirik. "Karena yang diajarkan masuk dalam pemahaman saya," katanya. Saksi juga mengaku sebelum bertemu Aman pada tahun 2010 silam sudah berlatih membuat bom bersama teman-teman di Samarinda. "Sebelum kenal sudah pernah (buat bom). Terus belajar berenang dan memanah," tambahnya. Joko sendiri saat ini sudah dijatuhi hukuman 7 tahun penjara karena ikut menjadi pelaku peledakan bom di gereja Samarinda. Dia mengikuti pemahaman Aman Abdurrahman melalui kegiatan ceramah yang sering dihadirinya. Oleh para jemaah Aman, kata Joko, Aman dianggap sebagai orang yang berani menyuarakan atau menyampaikan hal yang benar dan menjadi rujukan dalam kajian tauhid mereka.(Tri)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT