ADVERTISEMENT

Aturan Servis Baru di All England Bisa Repotkan Pemain Indonesia

Rabu, 14 Maret 2018 12:30 WIB

Share
Aturan Servis Baru di All England Bisa Repotkan Pemain Indonesia

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

INGGRIS –  Empat belas pebulu tangkis andal  Indonesia siap berlaga di  turnamen BWF Level 2 alias Super 1000, All England, Rabu (14/3/2018). Namun, mereka akan menghadapi peraturan baru  soal servis yang tingginya diubah menjadi 115 cm. Sebelumnya peraturan tersebut sudah diujicoba di Jerman Terbuka. Saat itu, tiga pasangan ganda andalan Tanah Air, yakni Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, serta Greysia Polii/Apriyani Rahayu absen di Jerman. Menghadapi peraturan baru tersebut,  Susy Susanti yang menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI mengatakan, “ "Memungkinkan (untuk rugi), ya. Namanya pertandingan, saya tidak bisa memastikan bagaimana hasilnya. Semua bisa terjadi di lapangan, jadi memang kami harapkan semoga mereka sebagai pemain berpengalaman bisa tenang," kata Susy kepada wartawan. Ia menambahkan, PBSI juga sudah mendatangkan wasit asing untuk berlatih dan membuat para pemain Pelatnas beradaptasi dengan regulasi baru. Akan tetapi, meski angka sudah jelas, Susy masih khawatir aturan itu tidak bisa diterapkan secara objektif. "Sebetulnya dengan aturan jelas (batas 115 cm) kami tidak ada masalah selama latihan, tapi dengan kacamata service judge ‘kan bisa berbeda. Apalagi, ada faktor wasit luar negeri. Faktor lain seperti itu bisa menentukan (performa), kalau sudah tidak konsentrasi, untuk mengembalikannya susah. Jadi, saya lihat di All England ini segala kemungkinan bisa terjadi," imbuhnya.  Susy pun lantas berpesan kepada tiga pasangan ganda itu dan juga pemain lainnya yang akan berjuang di All England, untuk selalu tenang dan siap. "Pertandingan ini sangat penting. Dengan regulasi baru pasti hal-hal yang tidak mungkin bisa terjadi," katanya bijak. PBSI selaku federasi bulu tangkis Indonesia mengaku cukup disulitkan dengan servis 115 cm. Setelah Jerman Terbuka dan All England, papar Susy, PBSI akan menjadikan masukan dari atlet maupun pelatih untuk memutuskan sikap Indonesia terhadap servis baru yang nantinya akan dituangkan dalam surat resmi. "Kalau aturan servis sendiri sudah dilakukan, otomatis mungkin setelah All England baru ada evaluasi. Kalau tidak bisa diterima baru kami mengajukan surat keberatan termasuk juga melobi negara lain untuk melihat tanggapannya. Dari penilaian ‘kan biasanya antara atlet, pelatih, dan asosiasi selalu komunikasi dan ini bisa menjadi masukan untuk BWF," pungkas Susy.(Tri)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT