ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
BOGOR - Maraknya berita bohong alias hoax disikapi serius oleh Mabes Polri. Tim cyber Mabes Polri melakukan penelusuran di Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu wilayah terbanyak konten ujaran kebencian (hate speech) dan informasi bohong (hoax). Masyarakat diminta tidak terhasut berita hoax. Bagi yang membuat dan menyebarkan, agar berhenti karena berita bohong dan penyebaran ujaran kebencian dan hoax, dampaknya sangat besar. Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Fadil Imran di Mapolres Bogor, di Cibinong mengaku, dari hasil penelusuran, wilayah Jabar, termasuk Bogor, merupakan wilayah yang paling banyak ditemui kasus hoax. Menurut Brigjen Fadil, sudah banyak pelaku pembuat dan penyebar konten bohong yang ditangkap dan kini ditangani kepolisian. "Mabes Polri sudah menggelar pertemuan dengan lima Polres. Setelah Polres Sukabumi, dan Cianjur, hari ini Polres Bogor. Kami dari Mabes terjun langsung, guna monitoring dan membantu penanganan kasus ujaran kebencian berkonten hoax,"kata Brigjen Pol Fadil Imran saat bertandang ke Mapolres Bogor Jumat (23/2/2018). Menurut Brigjen Fadil, ujaran kebencian dan informasi bohong dapat diproses polisi, bila terdapar unsur fitnah, SARA, dan mengancam pribadi seseorang. Langkah lanjutan, pihaknya bisa membekukan situs penyebar hoax melalui koordinasi dengan Kementerian Kominfo. Di Polres Bogor lanjut Brigjen Fadil, ada tujuh kasus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang ramai pemberitaannya di media sosial hingga membuat masyarakat resah. "Masyarakat di wilayah Babakan Madang, Cigudeg, Cileungsi, Kemang dan Ciawi resah dengan berita tak berdasar. Isu penyerangan tokoh agama oleh ODGJ tidak terbukti. Yang menyebar itu hoax,"paparnya. Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky Pastika menambahkan, kasus terakhir pihaknya mengamankan satu santri yang menyebarkn kabar hoax. Santri yang ditangkap di salah satu Ponpes ini menyebarkan kabar bohong berupa, Narogong Siaga 1 dan awas PKI siap serbu Kampung Narogong.(yopi/b)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT