ADVERTISEMENT
Jumat, 23 Februari 2018 01:03 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
KEHADIRAN Asian Games 2018 di Jakarta, cukup menarik minat sejumlah kalangan masyarakat Ibu Kota untuk turut berpartisipasi mensukseskan jalannya ajang multievent olahraga terbesar di benua Asia tersebut. Salah satunya, adalah mahasiswi Universitas Indonesia (UI), Yolanda Saqina Harnum. Mahasiswi semester 4, jurusan Komunikasi Broadcasting tersebut, mengaku tertarik untuk ikut berpartisipasi langsung dengan menjadi volunteer atau sukarelawan untuk Asian Games 2018. "Awalnya dapat informasi dari temen kampus yang suka bermain bulutangkis. Dia tau infonya dari twitter Kemenpora tahun 2016 lalu. Jadi ikutin terus perkembangan informasinya sampai akhirnya ikut mendaftar saat ada pembukaan untuk volunteer, setahun kemudian," kata Yolanda saat ditemui Pos Kota di sekitaran komplek Gelora Bung Karno, Jakarta, beberapa waktu lalu. Menurutnya, untuk bisa memenuhi persyaratan menjadi volunteer Asian Games 2018, tidak mudah. Selain harus menyiapkan sejumlah berkas, Yolanda bersama 10-12 ribu pendaftar lainnya harus mengikuti berbagai serangkaian test, mulai dari psikotes hingga interview. "Setelah diterima, kita ditraining oleh Inasgoc (Panitia Pelaksana Asian Games 2018 red), sebelum akhirnya dikelompokkan, sesuai departemen yang emang cocok sama kita, kalau saya masuk departemen broadcast. Setelah ada pembagian departemen, kita ditraining lagi," jelas gadis berusia 19 itu. CUKUP MELELAHKAN Meski cukup melelahkan, Yolanda mengaku tetap senang dan bangga bisa diterima untuk menjadi bagian dalam pelaksanaan Asian Games 2018 yang akan digelar pada bulan Agustus mendatang. "Ini juga menambah pengalaman baru. Jadi pengalaman yang didapat gak cuma tentang eventnya itu sendiri, tapi juga bisa lebih mengenal banyak orang dengan sifat yang berbeda, dan jadi tahu gimana seharusnya bersikap sama orang-orang yang sifatnya macem-macem tadi," lanjut anak pertama dari tiga bersaudara, pasangan Supri Sabaryono dan Sri Sulastri tersebut. Yolanda juga mengungkapkan alasan dirinya tertarik untuk mendaftar sebagai volunteer. Selain karena memang menyukai olahraga, ia juga mengaku ingin mempraktekkan ilmu yang didapatnya di bangku perkuliahan, sekaligus membangun jaringan setelah menyelesaikan pendidikannya kelak. "Apalagi event ini kan jarang-jarang dan belum tentu ada lagi di Indonesia dalam waktu dekat ini. Jadi ingin cari pengalaman, sambil membangun jaringan kerja juga sih mas. Selain itu, saya juga semakin mengenal lagi olahraga-olahraga yang lainnya," lanjut mahasiswi yang juga hobby bermain bulutangkis tersebut. Ia juga mengaku sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari untuk membagi waktu antara kuliah dengan tugasnya sebagai volunteer. "Pas saat eventnya nanti sudah pasti harus ada persiapan. Kebetulan juga pihak kampus mendukung karena kampus saya kan sudah ada kerjasama sama dengan Inasgoc di salah satu program untuk Asian Games, namanya legacy programme. Kalau untuk tugas kampus sih, saya bisa kerjain malemnya atau di waktu-waktu kosong supaya gak ganggu kegiatan dari Inasgocnya juga. Sejauh ini orang tua juga mendukung," pungkas Yolanda. (junius/bu)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT