ADVERTISEMENT
Senin, 12 Februari 2018 18:56 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
BOGOR - Walikota Bogor Bima Arya menilai langkah yang harus dilakukan Pemerintah Provinsi DKI mengantisipasi banjir di Jakarta akibat banjir di hulu Ciliwung adalah dengan memperbanyak daerah resapan. Menurutnya dengan memperbanyak daerah resapan di daerah hulu, maka debit air Ciliwung yang sampai ke Jakarta dapat berkurang. "Saya tadi menyampaikan kepada Pak Gubernur strategi, desain Kota Bogor dalam pengelolaan banjir terkait juga kepentingan warga Jakarta adalah membangun semaksimal mungkin titik-titik yang menjadi resapan air, kolam retensi, sumur resapan," katanya saat mendampingi Anies Baswedan di Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat, Senin (13/2/2018). Bima mengakui menemukan kendala melakukan normalisasi Kali Ciliwung. Selain masalah koordinasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat, persoalan okupasi bantaran juga menjadi hambatan dalam normalisasi Ciliwung. "Satu kesulitan koordinasi dinas. Karena biasanya ada isu tentang kewenangan. Mana kewenangan kita, mana kewenangan Kementerian, balai, begitu ya. Kedua ada penguasaan secara fisik di lapangan oleh warga. Jadi d agak memerlukan koordinasi yang intens untuk melakukan sosialisasi kepada warga," terang Bima. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan Pemkot Bogor tahun ini mendapatkan bantuan dana Rp10 miliar dalam penanganan hulu Ciliwung. Dikatakan Bima, dana bantuan tersebut akan digunakan untuk membuat kolam retensi di Desa Cibuluh, Bogor. "Tahun ini mendapatkan bantuan Rp10 miliar di Cibuluh dari Pemprov dan kami mengusulkan beberapa titik lagi. Kebutuhan kita di situ, kolam retensi, sumur resapan dan situ. Jadi air itu kita tahan lah supaya tidak semua ke Jakarta," tandas Gubernur Anies Baswedan mengatakan ke depannya dalam memberikan bantuan kepada daerah penyangga, Pemprov DKI Jakarta akan terlebih dahulu berkoordinasi terkait kebutuhan. "Jadi bukan sekadar Pemprov DKI membuat rencana, Pemkot Bogor bikin rencana, lalu ada pemberian. Tapi kita duduk bersama karena yang terjadi di Bogor punya implikasi pada kita di Jakarta. Jadi perencanaan harus terintegrasi. Nah skarang kita akan mulai babak baru, di mana kita komunikasi dengan semuanya," ujar Anies. (ikbal/b)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT