ADVERTISEMENT

Dirut PT Garuda Maintenance Diperiksa KPK

Senin, 29 Januari 2018 22:37 WIB

Share
Dirut PT Garuda Maintenance Diperiksa KPK

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Maintenance (GMF) Aero Asia, Iwan Joeniarto diperiksa di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (29/1/2018). Iwan diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap pengadaan pesawat dan 50 mesin pesawat Airbus A330-300 untuk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada periode 2004-2015. Usai diperiksa, Iwan mengaku dicecar oleh penyidik KPK soal perjanjian dengan produsen pesawat asal Perancis, Airbus. Ia menyebut, perjanjian tersebut berkaitan dengan salah satu korporasi yang merupakan grup Airbus. "Ya cuma soal perjanjian saja. Ya, satu grup lah (dengan Airbus). Satu grup dengan Airbus," kata Iwan di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (29/1/2018). Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan mantan Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar dan pendiri PT Mugi Rekso Abadi (MRA) yang juga beneficial owner Connaught International Pte. Ltd, Soetikno Soedarjo sebagai tersangka. Emirsyah disangkakan menerima uang sebesar 2 juta dolar AS dan dalam bentuk barang senilai 2 juta dolar AS dari Rolls-Royce melalui pendiri PT MRA Group Soetikno Soedarjo dalam kapasitasnya sebagai Beneficial Owner Connaught International Pte.ltd. Suap diduga terjadi selama Emirsyah menjabat sebagai Dirut PT Garuda Indonesia pada 2005 hingga 2014. Tak hanya terkait pembelian mesin pesawat Rolls-Royce, dalam pengembangan kasus ini, KPK menduga, Emirsyah juga menerima suap terkait pembelian pesawat dari Airbus. Disinggung soal itu, Iwan enggan banyak bercerita soal perjanjian dan pengadaan pesawat Airbus. Alasannya, proses penyidikan masih terus dilakukan lembaga antirasuah. "Ya tapi saya nggak bisa ini ya, belum bisa ini dulu. Karena ini masih berlanjut dan masih perlu ada konfirmasi lagi. Sudah ya," pungkasnya. Usai diperiksa, Iwan mengaku dicecar soal perjanjian dengan produsen pesawat asal Perancis, Airbus. Iwan menyebut, perjanjian tersebut berkaitan dengan salah satu korporasi yang merupakan grup Airbus. "Ya cuma soal perjanjian saja. Ya, satu grup lah (dengan Airbus). Satu grup dengan Airbus," kata Iwan. (julian/b)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT