ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA –Pengakuan mantan kader Partai Demokrat Mirwan Amir saat sidang E-KTP di Pengadilan Tipikor dianggap terlalu mengada-ada. Pernyataan Mirwan yang mengaku pernah bertemu SBY dan meminta menghentikan proyek E-KTP dianggap janggal. "Dia berusaha mengalihkan perhatian dengan menyampaikan keterangan palsu dengan berkhayal seolah pernah berdiskusi soal E-KTP dengan SBY. Satu hal yang pasti kebohongan besar," kata Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin, Jumat (26/1). Amir Syamsuddin meyakini, Mirwan memberi kesaksian palsu dalam upaya menutupi keterlibatan dirinya sendiri dalam proyek tersebut. "Tidak mungkin seorang Mirwan Amir punya kesempatan bisa berbicara langsung dengan SBY," tambah Amir. Amir mengaku sudah bertemu langsung dengan SBY setelah pengakuan Mirwan di sidang Tipikor. Saat itu, SBY menyerahkan sepenuhnya kepada dirinya untuk mengatasi fitnah dan kebohongan yang dicoba disebarkan melalui kesaksian palsu itu. SBY tak akan memberikan pernyataan atau bantahan secara langsung. "Kalau SBY membantah langsung justru itulah yang diinginkan Mirwan agar perhatian publik beralih dari pokok permasalahan yang dihadapinya," kata Amir.(us)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT