ADVERTISEMENT
Jumat, 12 Januari 2018 18:34 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
DEPOK (Pos Kota) - Tim Jatanras Ditreskrium Polda Metro Jaya, menggelar rekontruksi kasus pembunuhan arsitek Feri Firman,50, di rumahnya, Perumahan Poin Mas Rangkapan Jaya, Pancoran Mas Kota Depok, Jumat (12/1) siang Menurut Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Stevanus Tamuntuan ada 57 adegan dimana 49 diantaranga dilakukan di dalam rumah sedangkan delapan adegan di luar rumah dilakukan sendiri oleh Acep Mulyadi. Dari rekonstruksi tersebut, polisi memastikan jika pembunuhan dilakukan secara spontan dan pelaku tidak memiliki kelainan seksual. "Rekontruksi di lokasi kejadian adalah ingin mencocokan antara keterangan pelaku dengan fakta sesungguhnya di lapangan,"ujarnya. Stevanus mengungkapkan pelaku dalam rekontruksi tampak saat korban berada di dalam rumah hingga sampai pelaku kabur ke daerah Bogor setelab menusuk leher korban. "Pelaku membunuh spontan tanpa direncanakan. Selain itu tidak ada kelainan seksual juga pelakunya,"ungkapnya. Korban tewas selain akibat luka tusuk di leher sebelah kanan, setelah itu pelaku langsung meninggalkanya hingga akhirnya tewas di atas kasur. "Alasan pelaku menghabisi korban lantaran sakit hati atas perkataan korban saat akan meminjam uang buat bayar kontrakan. Pertama pelaku meminta uang tidak ditanggapi kedua juga tidak ditanggapi, lalu dijawab korban 'minta duit mulu kamu', disitu pelaku kesal dan langsung menikam leher korban saat sedang mijet diatas kasur dengan menggunakan gunting ,"tutupnya. Sedangkan menurut keterangan Wahyudi Ketua RW11, Rangkapan Jaya, Depok, korban dikenal supel "Setahun lalu kami sering ngobrol kalau ketemu.Dia baik karena rajin ke masjid. Begitu pisah dari istrinya 5 tahun lalu dia jarang ke luar rumah," jelas dia. Korban bersama keluarga mulai menempati rumah tahun 2006. Warganya mengenal korban sebagai arsitek dan setiap hari tamunya banyak. "Kesukaan korban juga dikenal suka klenik. Selain itu rumab korban juga sering dipakai pengajian siang kadang abis magrib," jelas dia. (Angga/b)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT