ADVERTISEMENT

Tjipta Lesmana : Fahri Hamzah Itu Kartu Mati

Kamis, 7 Desember 2017 16:45 WIB

Share
Tjipta Lesmana : Fahri Hamzah Itu Kartu Mati

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota) – Pengamat politik Tjipta Lesmana mengungkapkan keprihatinannya terhadap kekosongan kursi Ketua DPR sepeninggal Setya Novanto yang ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) . Alasannya, lembaga wakil rakyat itu semakin menambah terpuruk dengan kemelut tersebut. “Apalagi sosok Fahri Hamzah, kartu mati,” ujarnya di Kamis (7/12) menjawab celetukan wartawan peserta diskusi terkait sosok pengganti ketua DPR. “Kalau Ketua DPR itu jatah PKS maka Fahri (Hamzah) jangan dipilih karena masih banyak kader lain PKS seperti Bang Nasir Djamil (narasumber lain) ini.” Namun demikian, guru besar Universitas Budi Luhur itu mengingatkan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk segera menggelar sidang status Setya Novanto untuk merekomendasikan kepada Partai Golkar mengirim pengganti Setnov jadi Ketua DPR “Kasihan lembaga ini selalu diombang-ambingkan kekisruhan sejak terbelah Koalisi Merah Putih (KMP) pimpinan Gerindra dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pimpinan PDIP,” ujarnya. [caption id="attachment_503152" align="alignnone" width="700"]tjiptaSuasana diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema 'Mencari Figur Tepat Pengganti Setnov Kamis ( 7 /12/ 2017) di Ruang Media Center , Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen , Senayan. (timyadi)[/caption] Tjipta menyarankan Partai Golkar untuk memberikan kadernya yang lebih baik sebagai Ketua DPR. “Masih banyak kok kader-kader terbaik Golkar, yang bisa diterima semua fraksi di DPR. Kriteria ketua DPR perlu dipersyaratkan.” Kriteria itu di antaranya tidak korup; bukan kaki tangan Setya Novanto; komunikatif antarlembaga negara; indepenpen, dimana saat menjabat ketua DPR seharusnya tidak lagi mewakili partai politik tetapi mengayomi semua fraksi. “Contoh keteladanan parlemen ditunjukkan parlemen Korea Selatan dengan mengedepankan Budaya Malu,” ujarnya menyatakan kesepakatannya dengan pendapat praktisi sosial-media Iman Syafei yang menjadi narasumber. (rinaldi)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT