MAMPANG PRAPATAN (Pos Kota) - Warga di perumahan Pondok Karya dan Pondok Jaya, Tegal Parang, Mampang Prapatan kecewa penanganan Sudin PU Tata Air Jakarta Selatan yang dinilai lambat dalam mengatasi 3 mesin pompa yang mati. "Mesinnya mati karena kerendam banjir, tapi kenapa tidak ada tindakan cepat dari Sudin PU Air untuk mengatasinya?" protes Nur Hasan, warga Pondok Karya, Rabu (29/1). Kedua kawasan ini kembali diterjang banjir sejak Rabu sekitar pukul 03.00 Wib. Akibatnya jalan menuju ke Bangka dan Kemang sempat terputus karena ketinggian air berkisar 50 cm hingga dua meter. Kasudin PU Tata Air Jaksel, Fahrurozi sulit dihubungi melalui telepon selulernya. Sementara itu Camat Mampang Prapatan, Fidiyah Rokhim menuturkan ketiga mesin pompa meliputi dua pompa di Pondok Jaya dan satu unit di Pondok Karya. "Ketiga mesin pompa hingga kini belum berfungsi lantaran kerendam banjir. Sehingga tak mampu untuk menyedot maupun membuang air akibatnya air dengan cepat masuk ke rumah-rumah warga ," katanya. Sementara itu banjir di Kelurahan Pejaten Timur, Pasar Minggu menimpa 7 RW dengan ketinggian air mulai 25 cm hingga 1,5 meter di RW 08. "Warga RW 07 dan RW 08 mengungsi di halaman belakang stasiun KA Pasar Minggu tersedia 4 tenda pengungsi," kata Grace TM, Lurah Pejaten Timur. Sedangkan di Pejaten Barat, Pasar Minggu banjir akibat meluapnya Kali Strada limpahan dari Setu Babakan. Puluhan rumah warga di RW 07 dan 08 tergenang hingga 60 cm. (rachmi/sir) Teks Gbr- Tenda pengungsian di halaman belakang stasiun KA Pasar Minggu, Jaksel.(rachmi)
Uncategorized
Sudin PU Lamban Tangani 3 Mesin Pompa Air Mati
Rabu 29 Jan 2014, 15:30 WIB