ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA (Pos Kota) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) tidak memberikan izin pemasangan rel ganda atau Switch Over,- SO- (pengalihan dari rel tunggal ke jalur ganda) lintas Semarang Tawang- Bojonegoro. Akibatnya, pengoperasian jalur ganda lintas utara Semarang-Bojonegoro terancam molor. PT KAI beralasan satuan kerja (Satker) Semarang-Bojonegoro belum memberikan dokumen kelengkapan sesuai prosedur. Pelaksanaan Switch Over,- SO- (pengalihan dari rel tunggal ke jalur ganda) lintas Semarang Tawang- Bojonegoro antara stasiun Jambon-Sulur di Kabupaten Grobogan terpaksa ditunda. Padahal Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono sudah siap untuk menyaksikan pelaksanaan Switch Over tersebut. Namun pihak satker membantah alasan PT KAI tersebut dan mengaku semua dokumen sudah diserahkan sejak 17 januari 2014 dan telah dilengkapi sehari sebelum pelaksanaan Switch Over pada Senin (27/1). Direktur Keselamatan Ditjen Perkeretaapian Hermanto mengatakan penundaan ini merupakan yang ke tiga kalinya sepanjang pembangunan jalur ganda lintas utara Semarang-Surabaya. Dengan penunsaan tersebut sekitar 900 pekerja yang sudah siap memasang rel harus gigit jari. Hermanto mengatakan tiga poin yang dipersoalkan oleh PT KAI hanya dibuat dan mengada-ada sebab semua berkas kelengkapan sudah dipenuhi. Ia menunjuk klaim PT KAI yang menyebutkan tidak adanya berita acara hasil pemeriksaan bersama terhadap jalur rel ganda jalur Jambon-Sulur. Padahal menurut Hermanto, pemeriksaan bersama sudah dilakukan Satker dengan PT KAI dengan bukti pemeriksaan, fotonya ada. Akibat pelarangan tersebut, Hermanto akan segera melaporkan hal ini kepada UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan). "Penundaan switch over ini tentu saja merugikan semua pihak. Karena selain berdampak pada terlambatnya penyelesaian pembangunan proyek juga merugikan masyarakat karena perjalanan kereta api pada lintasan tersebut, tetap menggunakan satu jalur bukan dua jalur," papar Hermanto. Dalam perencanaan, penyelesaian jalur ganda Utara diharapkan akhir Maret 2014 ini bisa molor ke awal April 2014. "Belum lagi kerugian materi, karena kami sudah menyiapkan tenaga kerja yang mencapai 900-an orang," jelasnya lagi. Wamenhub Bambang Susantono menyesalkan terjadinya polemik antara Ditjen Perkereta Apian dengan PT KAI. (dwi/yo)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT