ADVERTISEMENT

Kisruh Jalur Ganda Lintas Semarang - Bojonegoro

Rabu, 29 Januari 2014 05:52 WIB

Share
Kisruh Jalur Ganda Lintas Semarang - Bojonegoro

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota)  -  PT Kereta Api Indonesia (KAI) tidak memberikan izin pemasangan rel ganda atau Switch Over,- SO- (pengalihan dari rel tunggal ke jalur ganda) lintas Semarang Tawang- Bojonegoro. Akibatnya,  pengoperasian jalur ganda lintas utara Semarang-Bojonegoro terancam molor. PT KAI beralasan  satuan kerja (Satker)  Semarang-Bojonegoro  belum memberikan dokumen kelengkapan sesuai prosedur. Pelaksanaan Switch Over,- SO- (pengalihan dari rel tunggal ke jalur ganda) lintas Semarang Tawang- Bojonegoro  antara stasiun Jambon-Sulur di Kabupaten Grobogan terpaksa ditunda. Padahal Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono sudah siap untuk menyaksikan pelaksanaan Switch Over  tersebut. Namun pihak satker membantah alasan PT KAI tersebut dan mengaku semua dokumen sudah diserahkan sejak 17 januari 2014 dan telah dilengkapi sehari sebelum pelaksanaan Switch Over pada  Senin (27/1). Direktur Keselamatan Ditjen Perkeretaapian Hermanto mengatakan   penundaan ini merupakan yang ke tiga kalinya sepanjang pembangunan jalur ganda lintas utara Semarang-Surabaya. Dengan penunsaan tersebut sekitar 900 pekerja yang sudah siap memasang rel harus  gigit jari. Hermanto mengatakan tiga  poin yang dipersoalkan oleh PT KAI hanya dibuat dan mengada-ada sebab semua berkas kelengkapan sudah dipenuhi. Ia menunjuk klaim PT KAI yang menyebutkan   tidak adanya berita acara hasil  pemeriksaan bersama terhadap jalur rel ganda jalur Jambon-Sulur. Padahal menurut Hermanto, pemeriksaan bersama sudah dilakukan Satker dengan PT KAI dengan bukti  pemeriksaan, fotonya ada. Akibat pelarangan tersebut, Hermanto  akan segera melaporkan hal ini kepada UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan). "Penundaan switch over ini tentu saja merugikan semua pihak. Karena selain berdampak pada terlambatnya penyelesaian pembangunan proyek juga merugikan masyarakat karena perjalanan kereta api pada lintasan tersebut, tetap menggunakan satu jalur bukan dua jalur," papar Hermanto. Dalam perencanaan, penyelesaian jalur ganda Utara diharapkan akhir Maret 2014 ini bisa molor ke awal April 2014. "Belum lagi kerugian materi, karena kami sudah menyiapkan tenaga kerja yang mencapai 900-an orang," jelasnya lagi. Wamenhub Bambang Susantono menyesalkan terjadinya polemik antara Ditjen Perkereta Apian dengan PT KAI. (dwi/yo)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT