ADVERTISEMENT

Surya Paloh: Pemilu Ditunda Akan Ada Polemik

Senin, 20 Januari 2014 21:20 WIB

Share
Surya Paloh: Pemilu Ditunda Akan Ada Polemik

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota) - Jika pemilihan umum ditunda dari tanggal 9 April 2014, maka akan berdampak terjadinya kekisruhan dan polemik di tengah masyarakat. Demikian ditegaskan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem)  Surya Paloh dalam bincang-bincang dengan wartawan di kantornya. "Kalau terganggu, jadwal pemilu sangat berimplikasi akan timbulnya polemik. Suasana apa yang kita cari adalah bagaimana gairahkan elemen masyarakat untuk bisa percaya," ucap Surya di Gedung DPP Nasdem, Jakarta Pusat, Senin (20/1). Surya Paloh, berharap hakim konstitusi (MK)  terkait uji materi Undang-Undang Pemilihan presiden Nomor 42 Tahun 2008 yang diajukan Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Pemilu Serentak agar berlaku arif. "Ketika  ada upaya agar Pilpres dan Pileg disatukan konsekuensi pertama adalah terganggunya jadwal. Itu pasti. Saya nggak yakin pemilu legislatif yang telah ditetapkan  pada 9 April akan bisa tetap berjalan sebagaimana mestinya," katanya. Dengan demikian, kata dia, Nasdem berharap hakim konstitusi melihat kepentingan yang lebih besar. "Tahapan Pemilu ini tidak boleh terganggu. Kita tidak boleh lagi berkelahi dengan satu keputusan untuk mencari keadilan tapi menciderai kepentingan yang lebih besar lagi," ujarnya. Surya secara tegas mengatakan, NasDem  tidak takut dengan apapun yang akan diputuskan MK. "Ya, mau digabungkan pileg dan pilpres kita siap saja. Tapi, apa kepentingan utamanya? Artinya, kalau MK mengabulkan, maka 12 parpolkan ada capresnya," katanya. (rizal/yo) Teks: Surya Paloh (rizal)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT