JAKARTA (Pos Kota) - Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok Arifin Hardjono mengaku pelaut Indonesia masuk daftar hitam dunia karena banyak kedapatan buku pelaut dan dokumen lainnya palsu.
Oleh karena itu dirinya salut terhadap kinerja Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Asep Adisaputra yang bisa mengungkap sindikat pemalsuan dokumen Negara tersebut, sebab tidak mudah untuk bisa menangkap mereka.
Pujian tersebut dikatakan Arifin saat mendampingi Kapolres AKBP Asep Adisaputra ketika memberikan keterangan kepada wartawan, Seni petang (13/1). “ “Saya berterimakasih banyak sama Pak Asep selaku Kapolres bisa menggulung mereka, karena ulah sindikat ini membuat Negara kita tercoreng di mata dunia, karena ada terungkap saat kapal terbakar ternyata nakhodanya tidak bisa apa-apa dan ternyata dokumen pelautnya palsu,” katanya .
Arifin mengaku banyak sudah terungkap di beberapa Negara kalau pelaut Indonesia menggunakan buku pelaut dan dokumen palsu. Padahal dari seluruh pelaut di dunia, 30 persen adalah pelaut dari Indonesia atau nomor dua terbesar di dunia.
Bahkan dengan ulah sindikat memalsukan buku pelaut, maupun dokumen Negara lainnya seperti sertifikat keahlian, keterampilan dan lainnya menyebabkan citra Indonesia rusak di mata dunia, karena beberapa Negara telah memasukan Indonesia sebagai daftar hitam (black list) dimana pelaut Indonesia tidak bisa diterima oleh beberapa Negara di dunia lantaran saat dilakukan pemeriksaan ternyata seluruh dokumennya palsu.
Oleh karenanya, dia akan menindaklanjuti hasil temuan Polres Pelabuhan Tanjung Priok tersebut dan melaporkannya ke Dirjen Perhubungan serta Mentri Perhubungan. “Kita juga akan bekerjasama dengan atase perhubungan di luar negeri untuk mengawasi dugaan ribuan pelaut yang memakai dokumen palsu,” aku Arifin. (dwi)
Teks : Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok menunjukkan buku pelaut palsu (dwi)
Kriminal
Pelaut Indonesia Masuk Daftar Hitam
Selasa 14 Jan 2014, 10:11 WIB