ADVERTISEMENT
Selasa, 31 Desember 2013 14:53 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA (Pos Kota) - Korupsi Al-Qur'an Jilid II di Kementerian Agama (Kemenag) nyaris terjadi lagi dengan nilai proyek Rp61 miliar. Untungnya bisa dicegah oleh Inspektorat Jenderal (Irjen) Kemenag M Jasin. "Saya menemukan adanya indikasi "mark-up" (penggelembungan) untuk pengadaan Al-Qur'an Tahun 2012," papar Jasin dalam keterangannya di Kantor Irjen Kemenag, Jl Fatmawati, Jakarta, Selasa. Ia mengatakan 'mark-up' itu mencapai Rp41,7 miliar. "Saya katakan kepada Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Abdul Djamil agar jangan dibayar dulu menunggu pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan investigasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," papar Jasin. Menurut Jasin,dirinya menyarankan kepada Abdul Djamil tidak perlu takut digugat oleh perusahaan pengadaan barang dan jasa Al-Qur'an, karena menunda pembayaran pencetakan. "Daripada nanti menjadi persoalan hukum lagi, maka saya sarankan kepada Pak Abdul Djamil untuk menunda pembayaran pencetakan Al-Qur'an," papar Jasin. Dikatakan Jasin, pengadaan Al-Qur'an di Kemenag Tahun 2012 sama dengan pengadaan Al-Qur'an Tahun 2011 yang diungkap KPK. "Perusahaannya juga sama hanya perusahaan ini berganti nama saja untuk pengadaan Al-Qur'an Tahun 2012 ini," tutur Jasin. Mantan Komisioner KPK ini menjelaskan, dirinya merasa curiga karena orang-orangnya sama dari rekanan perusahaan yang dulu pernah menjadi mencetak Al-Qur'an di Tahun 2011, hanya harganya saja yang lebih mahal sedikit Rp31.600,- per Al-Qur'an. Diberitakan sebelumnya, KPK menahan anggota Komisi VIII DPR fraksi Partai Golkar, Zulkarnaen Djabar, beserta anaknya, Dendy Prasetya Zulkarnaen Putra, termasuk pejabat Kemenag di antaranya, Direktur Urusan Agama Islam Pembinaan Syariah Ahmad Jauhari. (johara/sir)Teks Gbr- Irjen Kemenag M Jasin (kanan) saat memberikan keterangan pers di Kantor Irjen Kemenag, Jakarta, Selasa (31/12). (johara)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT