ADVERTISEMENT

Suara Partai-partai Islam Merosot

Senin, 9 Desember 2013 06:14 WIB

Share
Suara Partai-partai Islam Merosot

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Subkop: Minus Figur, Pemilih Makin Liberal JAKARTA (Pos Kota) - Perolehan suara partai-partai Islam di berbagai belahan dunia semakin menurun. Ini juga akan terjadi di Indonesia, termasuk PKB, diperkirakan juga mengalami nasib serupa. Pemilih yang makin liberal dan minusnya figur jadi penyebabnya. "Dari data seluruh negara Islam gambaran pemilu, semakin sering pemilu dilakukan negara Islam, partai Islam semakin menurun," kata dosen Fisip UIN Syarif Hidayatullah Burhanudin Muhtadi dalam diskusi di Jakarta, Minggu (8/12). Menurut Burhanuddin, garis ideologi yang dipilih oleh pemilih makin liberal. Sementara Partai Islam juga mulai menjauhi garis ideologi. "Secara elektoral tidak naik-naik, pemilih sekarang semakin liberal," tuturnya. Ia memaparkan, mulai pemilu 1999 hingga 2009, suara partai Islam terus menurun. Pada 1999 seluruh partai Islam mendapatkan suara 36 persen, kemudian 2004 naik 38 persen, tetapi pada 2009 kurang dari 30 persen. Partai Islam di Indonesia, lanjutnya, menderita tiga kerugian akibat sistem multipartai di Indonesia. Salah satu kerugian itu soal figur. “Ada penurunan figur setelah Gus Dur dan Amien Rais,” katanya. Gus Dur dahulu merupakan tokoh sentral di Partai Kebangkitan Bangsa, sedangkan Amien Rais di Partai Amanat Nasional. Namun saat ini ketika kepengurusan berganti dan regenerasi di tubuh partai berjalan, tak ditemukan lagi figur menonjol seperti mereka. Padahal, ujar Burhan, masyarakat Indonesia cenderung melihat figur di internal partai ketimbang menelisik ideologi yang diusung partai tersebut. Apabila PKB sekalipun mengusung sejumlah nama tenar seperti Rhoma irama, Jusuf Kalla, dan Mahfud MD, hal itu dinilai Burhan tak cukup untuk mengatrol elektabilitas partai. “Kalau melihat dari capaian yang ada, setidaknya dalam survei saya, belum ada pengaruh signifikan dari mereka yang diusung sebagai capres oleh PKB,” kata Burhan. Menanggaapi hal itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar membantah suara Partai Islam jeblok karena ideologi yang disebarkan kepada pemilih. Menurutnya, suara partai-partai Islam menurun karena tidak adanya dana yang mencukupi. “Partai Islam kalah karena uangnya tidak ada. Kalau uang lebih besar dari PDI Perjuangan dan Golkar, pasti suara kita lebih besar,” kata pria yang akrab dipanggil Cak Imin itu. Dikatakannya, penyakit Pilkada kini menggerogoti pemilu 2014, termasuk politik uang menjamur dalam pemilihan umum. "Kita khawatir ada pemilih nanti lebih baik ke sawah daripada TPS, tapi kalau ada uang berangkat ke TPS," ujarnya. Cak Imin mengatakan, karakteristik PKB adalah ideologi NU serta orang yang miskin tetapi pandangan agama yang kuat. Muhaimin mengatakan fokus calon legislatif adalah kemiskinan. Sehingga orang miskin menjadi perhatian caleg untuk mengembangkan PKB. "Bagaimana kemiskinan menjadi sasaran tembak," katanya. (winoto/d)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT