ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
DUREN SAWIT (Pos Kota) - Gedung SDN Pondok Kelapa 05, Duren Sawit, Jakarta Timur, rawan ambruk. Seluruh plafon kelas sudah lapuk dan terkelupas. Kondisi tersebut membuat siswa tak bisa belajar dengan tenang, karena khawatir plafonnya jatuh. Seperti yang terjadi Minggu (3/11) malam sekitar pukul 21:30, lalu. Akibat diterpa angin kencang, plafon di kelas 1-C jebol. Mencegah jatuhnya korban, pihak sekolah menutup atap dengan triplek. Hingga saat ini belum ada pihak terkait yang mencoba memperbaiki sekolah tersebut. Selain bagian atap, kusen yang ada di hampir setiap kelas dimakan rayap. Hal itu terjadi karena gedung sudah lama tidak diperbaiki. Terakhir, gedung yang dibangun tahun 1981 baru diperbaiki tahun 2000. . Tidak hanya kelas, kondisi sama juga terjadi pada ruang guru dan kepala sekolah. Kepala SDN Pondok Kelapa 05, Kaswinarsih, mengakui bangunan sekolahnya rawan ambruk. Usulan perbaikian total sudah disampaikan lebih dari lima kali. Namun belum pernah terealisasi. "Kami khawatir jika kondisi rawan ini dibiarkan, akan membahayakan kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa," katanya, Rabu (6/11). Gedung sekolah tersebut digunakan siswa pagi dan siang. Ada sekitar 750 murid. Seluruh siswa dibagi dalam 19 rombongan dan bergantian karena terbatasnya kelas. "Untuk menyiasatinya, kami harus rajin memoles agar terlihat bagus dan enak dipandang. Namun kami tetap was-was karena ancaman ambruk itu terus menghantui,” ujarnya. SUDAH DIUSULKAN Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar Nasrudin mengatakan pihaknya sudah mengusulkan angaran untuk memperbaiki gedung sekolah. "Kami sudah usulkan ke Dinas Pendidikan DKI, agar bangunan ini diperbaiki total. Karena usianya sudah tua dan banyak bagian bangunan yang rusak," ujarnya. Kepala Bidang Sarana dan Prasaran Dinas Pendidikan Didi Sugandhi mengaku sudah memprogramkan agar gedung tersebut diperbaiki total pada tahun 2014 mendatang. "Bangunan itu memang sudah tua dan kami sudah masukkan agar direhab total pada tahun 2014 mendatang. Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp8,5 miliar," paparnya. Didi mengatakan sudah meminta sekolah untuk mengungsikan siswanya. Namun sekolah memilih bertahan lantaran bangunan masih dianggap layak pakai dalam beberapa bulan ke depan. (Ifand/st) Teks : Sekolah yang plafonnya rawan ambruk
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT