ADVERTISEMENT

Rendah Penyerapan Anggaran Banjir dan Macet

Selasa, 29 Oktober 2013 08:37 WIB

Share
Rendah Penyerapan Anggaran Banjir dan Macet

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota) – Banjir dan macet menjadi dua masalah krusial ibukokota. Namun hingga menjelang akhir tahun penyerapan anggaran di dua sektor ini belum juga maksimal. Misalnya saja anggaran penanganan banjir di Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memiliki alokasi hingga Rp2,5 triliun pada APBD DKI 2013 ini hanya baru menggunakan anggarannya sebesar 25 persen. Kepala Dinas PU DKI, Manggas Rudy Siahaan, beralasan belum terserapnya anggaran secara maksimal lantaran masih banyaknya proyek yang belum rampung. “Saya optimis akhir tahun penyerapan anggaran sesuai dengan target yakni 97 persen,” ujarnya, Senin (28/10). Terkait anggaran penanganan banjir memang terdapat penambahan sekitar Rp400 miliar. Penambahan ini diperoleh dari pergeseran anggaran yang sebelumnya untuk pembebasan lahan. “Karena terkendala proses yang panjang dan ada aturan baru jadi anggaran pembebasan lahan tidak terserap. Nah, yang tidak terserap itu digantikan pekerjaan antisipasi banjir, misalnya untuk pengerukan kali, waduk, satgas, pembelian alat-alat berat,” tandasnya. Manggas mengaku telah menyiapkan 10 langkah penanganan banjir sebelum masuk musim hujan yang diprediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan berlangsung pada Januari 2014 mendatang. Sepuluh program tersebut yakni : - Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) banjir di 42 kecamatan di lima wilayah kota. - Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) jalan di 42 kecamatan di lima wilayah kota. - Perbaikan pompa pengendali banjir. - Perbaikan pintu-pintu air. - Penanganan 200 titik genangan. - Pengerukan 160 saluran penghubung mikro di lima wilayah kota. - Pengerukan 18 saluran sub makro di lima wilayah kota. - Pengerukan 12 waduk. - Pemasangan cctv - Refungsi 80 kali. DINAS PERHUBUNGAN Sementara itu, hal yang sama juga terjadi pada penyerapan anggaran penanganan kemacetan di Dinas Perhubungan (Dishub). Kepala Dishub Udar Pristono mengungkapkan penanganan kemacetan berfokus pada penambahan armada busway. Tidak tanggung-tanggung anggaran yang dialokasikan sebesar Rp1,9 triliun, sekitar Rp1,5 triliun digunakan untuk membeli 310 armada baru busway dan 346 unit bus sedang. “Penyerapan belum maksimal karena pengadaan bus ini sedang berlangsung. Ditargetkan akan rampung dan beroperasi pada 20 Desember 2013 mendatang,” kata Pristono. Ia optimis di akhir tahun penyerapan anggaran di unit kerjanya akan mencapai 90 persen. Selain penambahan armada, hal lain ditambahkan Pristono dalam penangan kemacetan pihaknya membangun separator, marka jalan, pemasangan rambu-rambu lalu lintas.(guruh/st)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT