ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
KEPULAUAN SERIBU (Pos Kota) - Ribuan pohon mangrove yang ditanam sejak lima tahun lalu ditebang oleh rekanan Sudin Pekerjaan Umum, Kabupaten Kepulauan Seribu. Penebangan ini dilakukan lantaran adanya pembangunan tanggul pemecah ombak di sepanjang pantai timur Pulau Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu. Bupati Kepulauan Seribu Asep Syarifudin, menyesalnya penebangan ribuan pohon mangrove yang ada di Pulau Pramuka. Menurutnya, pohon yang ditebang itu merupakan bantuan dari sejumlah perusahaan yang peduli akan kelestarian lingkungan di Pulau Pramuka. "Saya sangat menyesalkan adanya penebangan pohon mangrove itu. Padahal saat ini pemerintah sedang giat-giatnya melakukan penanaman 1 juta pohon baik di darat maupun pinggir pantai. Jika pohon yang ada di lokasi itu habis ditebang saya khawatir lahan yang ada di sekitar pantai itu akan terjadi abrasi,"kata Asep Syarifudin. Diungkapkan oleh bupati, menanam mangrove tidak mudah, butuh waktu dan tenaga. Tapi, karena adanya tanggul mongrove yang sudah tumbuh bagus malah saat ini malah di dirusak. Padalah tanaman itu sebagai tanaman pelindung dan paling efektif mencegah terjadinya abrasi laut. Selain itu, mangrove juga berfungsi sebagai penyeimbang ekosistem pantai. Bupati juga meminya meminta pembangunan tanggul itu segera dihentikan dan dirinya akan menegur Sudin PU Kepulauan Seribu dan kontraktor yang mengerjakannya. "Segera hentikan, saya larang pembangunan malah mengorbankan lingkungan," tegasnya. Asep mengungkapkan, semua pembangunan yang dilaksanakan di Kepulauan Seribu harus berwawasan lingkungan dalam artinya pembangunan seiring sejalan dengan pelestarian lingkungan. "Saya akan perintahkan kepada lurah untuk meminta kepada rekanan PU Kebupatan Kepulauan Seribu untuk segera hentikan. Sudin-sudin jangan seenaknya membangun tanpa ada perencanaan yang matang," ungkapnya. Pembuatan tanggul pemecah gelombang yang dilaksanakan Sudin PU Kepulauan Seribu di pantai timur pulau pramuka menggunakan susunan batu tahu dengan tinggi sekitar 1,5 meter. Susunan batu tahu itu memanjang dan melintasi lokasi konservasi tanaman mangrove. (Wandi) Teks : Seorang pekerja sedang melihat beton pemecah ombang. (Wandi)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT