Warga Rawa Barat Mengolah Sampah Jadi Emas

Jumat 25 Okt 2013, 00:48 WIB

BAGI sebagian orang, sampah merupakan momok yang sangat menjijikkan. Namun bagi warga RW 01 Kelurahan Rawa Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sampah justeru menjadi emas yang dapat mencetak duit. "Kami prihatin dan gemas melihat tumpukan sampah yang kerap dibuang begitu saja. Padahal dengan sedikit kreativitas sampah bisa diolah dan bernilai ekonomis," kata Endarwati, kordinator Bank Sampah dan rumah Kompos 'Rosela' yang bermarkas di RW 01 Kelurahan Rawa Barat. Bank Sampah dan rumah Kompos 'Rosela' pertama kali aktif pada 2009. Sempat setahun vakum, kini proses pengumpulan, pemilihan hingga daur ulang sampah kembali berdenyut. Dimotori Endarwati, Entistriyani dan Jubaedah, bahu membahu bersama warga dan Kader PKK. Warga pun makin rajin memburu sampah untuk dibawa dan ditimbang di markas bank sampah. Masing-masing jenis sampah dihargai sekian rupiah. Untuk sampah organik seperti kertas, sayuran dan kulit buah-buahan diolah menjadi pupuk. Oleh warga, hasil kompos itu digunakan untuk pemupukan pohonan di rumah dan lingkungan. Sisanya oleh pengurus dijual untuk uang kas RW. Khusus sampah non-organik misalnya plastik kemasan produk dan lainnya juga dikumpulkan untuk didaur ulang. Misalnya dibuat menjadi tas, dompet, cenderamata, celemek, hiasan kulkas, bunga utk dekorasi pelaminan dan aneka pot bunga. Dalam sebulan, sampah kering dari sekitar 125 nasabah terkumpul hingga 70 kilogram. Nasabah bank sampah memiliki buku khusus yang digunakan setiap transaksi alias penyetoran sampah. Uangnya bisa ditabung dan dapat diambil manakala ada keperluan. "Nasabah' cukup taruh sampah dan pulangnya bawa uang deh," ujar Endarwati. Camat Kebayoran Baru, Edi Suherman didampingi Lurah Rawa Barat, Noor Muchyadi bangga atas inisiatif warga RW 01 untuk menekan produksi sampah khususnya sampah rumah tangga yang jumlahnya terus meningkat. "Keberadaan bank sampah dan rumah kompos sangat penting untuk mengurangi polusi lingkungan dari produksi sampah serta mendukung pembangunan ramah lingkungan di DKI Jakarta khususnya di Jaksel," katanya yang berharap di setiap RW memiliki bank sampah dan rumah kompos. Noor Muchyadi menjelaskan di wilayahnya memiliki 7 RW. Selain bank sampah dan rumah kompos Rosela, juga ada di SDN Rawa Barat 05,06,07,08 di RW 06 dan di kantor kelurahan. "Secara bertahap kami terus mengembangkan bank sampah dan rumah kompos di seluruh RW." (Rachmi) Teks : Dari kiri Lurah Rawa Barat, Noor Muchyadi, Camat Kebayoran Baru, Edi Suherman dan kordinator Bank Sampah Rosela, Endarwati saat peninjauan ke bank sampah tersebut di RW 01 Kelurahan Rawa Barat, Jaksel. (Rachmi)

Berita Terkait

News Update