ADVERTISEMENT

Mana Dia Berani

Selasa, 8 Oktober 2013 09:58 WIB

Share
Mana Dia Berani

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

“WAH, kemarin kawanku bilang dia cukup repot mencari rumah kawannya di daerah Kelapa Gading,” kata Soleh ketika kami seperti biasa kumpul di Pos RW. “Memang kenapa? Kan Kelapa Gading cukup terkenal? Perumahan saja selalu mengiklankan, cuma beberapa kilometer dari Kelapa Gading,” kataku. “Kelapa Gading dia tahu. Cuma jalan ke rumah kawannya banyak ditutup,” lanjutnya. “ Ya memang, bukan saja diportal, juga dipagar besi. Malah ada yang tak pernah dibuka, bahkan sudah karatan, ” kata Lukman yang sedang asyik baca koran. “Kenapa sih nggak dibuka saja? Jadi kalau cari rumah kenalan jadi gampang,” kata Soleh. “Kan dulu pernah DKI meminta agar portal-portal itu dibongkar, tapi nggak juga,” kataku. “Ya, itu kan waktu Fauzi Bowo. Sekarang kan lain, sudah Jokowi,” potong Lukman. “Memang Jokowi mau mengurusi yang begituan?” tanya Soleh. “Kenapa tidak? Ngantar mbak Mega ke Waduk Pluit dan Ria Rio saja dia mau,” jawabku. “Itu kan ada maunya,” potong Lukman. “Maksudmu apa?” tanyaku. “Alah, kayak nggak tahu aja. Dia kan mau tunjukkan pada mbak Mega, nih mbak yang sudah dikerjakan, jadi dapat credit point,” jawab Lukman. “Untuk apa?” tanyaku lagi. “Yah, bagaimana kawan kita ini. Pura-pura nanya lagi,” jawabnya. “Aku sih berpikiran positif saja. Wajar jika dia bawa mbak Mega ke sana,” kataku. “Ini kan mau mendekati 2014. Dengan membawa mbak Mega ke sana diharapkan dia dapat tiket sebagai capres,” kata Lukman. “Kurasa Jokowi tak berpikir begitu. Orangnya lurus-lurus saja,” sela Soleh. “Boleh saja kau pikir begitu. Tapi kupikir semuanya tak lepas dari politik. Kayak portal di Kelapa Gading, Pluit dan  perumahan lainnya, kurasa Jokowi tak berani membongkarnya,” kata Lukman. “Kenapa?”tanyaku. “Baginya, lebih banyak mudaratnya,” jawabnya. “Maksudmu apa?” tanya Soleh. “Ya lah, kalau dia bongkar warga di sekitarnya pasti ribut, bagaimana keamanan mereka. Nah, Jokowi kan belum bisa jamin. Tak dibongkar, paling yang ribut satu dua orang, termasuk kawanmu itu lah,” jawab Lukman.  Kupikir ya juga. Tapi apa mau dibiarkan begitu terus? ([email protected])

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT