ADVERTISEMENT

Petugas Madinah Bantu Pengamanan Masjidil Haram

Kamis, 26 September 2013 15:56 WIB

Share
Petugas Madinah Bantu Pengamanan Masjidil Haram

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

MAKKAH (Pos Kota) - Petugas haji Indonesia di Madinah, Arab saudi, akan diperbantukan untuk memperkuat pelayanan jemaah calon haji di Masjidil Haram, Arab Saudi. Hal itu dilakukan untuk mengoptimalkan pelayanan jamaah di Daerah Kerja (Daker)  Makkah, khususnya sektor khusus Masjidil Haram. “Kita akan mem BKO kan petugas dari Madinah,” tegas Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Arsyad, Kamis (26/9/2013). Menurut Arsyad, sehubungan dengan berakhirnya fase pemberangkatan jamaah haji gelombang I, layanan penerimaan jamaah di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah dan Terminal Hijrah relatif sudah berhenti. “Tenaga mereka akan kita perbantukan untuk memperkuat sektor khusus dan mengoptimalkan layanan jamaah di masjidil Haram,” terang Arsyad. “Mudah-mudahan bala bantuan ini bisa membantu memberikan perlindungan dan pelayanan yang lebih optimal pada jamaah haji,” harap Arsyad. Arsyad menjelaskan bahwa langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya maksimal Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dalam memperkuat petugas di Masjidil Haram, khususnya dalam melindungi jamaah haji. “Saya berharap langkah ini bisa memberikan hal positif bagi peningkatan layanan di Masjidil Haram,” imbuhnya. Dijelaskan Arsyad bahwa tenaga bantuan dari Madinah yang akan bertugas di Masjidil Haram itu terdiri dari unsur mahasiswa, muqimin, dan TNI/Polri. Pengiriman bantuan dari Madinah ini akan dilakukan dalam dua gelombang. Gelombang pertama sebanyak 37 orang untuk masa tugas dari 26 september – 13 Oktober. Gelombang kedua sebanyak 34 orang untuk masa tugas berikutnya, dari 20 – 30 Oktober. “Daker madinah juga mendukung kebijakan ini,” terang Arsyad. Kepada wartawan, Kepala Daker Madinah, Akhmad Jauhari, mengiyakan tentang adanya rencana mengirimkan bantuan petugas ke Masjidil Haram. “Iya, kami akan mem BKO kan personil Daker Madinah untuk memperkuat pengamanan di Masjidil Haram, mengingat dalam waktu dekat jumlah jamaah kita di Makkah akan terus bertambah,” katanya. Sebelumnya, Arsyad menegaskan bahwa pelayanan keamanan dan penanganan jamaah tersesat di Masjidil Haram, tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor khusus. “Semua pihak yang mempunyai akses tanggung jawab ke Masjidil Haram, harus ikut terlibat,” tegas Arsyad. Bahkan, lanjut Arsyad, perugas yang kebetulan bertugas di terminal Gazza dan Bab Ali juga mempunyai peran besar dalam mengarahkan jamaah tersesat. Nantinya, kita akan menjadikan sektor 2 (Mahbas Jin) dan sektor 7 (Bakhutmah) sebagai tempat transit jamaah tersesat. “Antar jamaah tersesat ke sektor 2 atau sektor 7 yang menjadi tujuan bus salawat, itu akan lebih baik. Nanti biar petugas sektor-sektor itu yang akan mengantar jamaah ke pemondokan masing-masing,” tutur Arsyad. “Kita juga sudah menyiapkan roti dan air untuk jamaah tersesat di sana,” tambah Arsyad. (mch/sir)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT