ADVERTISEMENT

Mulai Pukul 18.00 Televisi Dimatikan

Selasa, 24 September 2013 23:45 WIB

Share
Mulai Pukul 18.00 Televisi Dimatikan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADA yang berbeda saat memasuki kawasan RW 05 Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Di setiap gang, papan pengumuman mengajak anak-anak untuk giat belajar. Permukiman itu pun, ketika pukul 18:00 hingga pukul 21:00 terlihat sunyi, tak ada suara bising yang terdengar dari setiap rumah. Daerah inilah yang dinamakan warga "Kampung Cerdas", pasalnya dikawasan itu mewajibkan anak-anak untuk giat belajar. Seluruh siswa harus berdiam diri di dalam rumah dan diawasi orang tuanya. "Di sini juga kalau sudah masuk jam-nya tidak ada yang boleh menyalakan televisi, semuanya untuk mendukung anaknya saat belajar," kata Ketua Karang Taruna Kelurahan Koja, Erick Pandjaitan. Program Kampung Cerdas yang telah berlangsung sejak 2012 ini, dicetuskan oleh warga dan lurah terdahulu Muhammad Andri. Dari situ hasil menggembirakan didapat, nilai sekolah anak menjadi semakin tinggi. Karena selain menerapkan jam belajar, pada setiap Rabu malam kegiatan belajar bersama juga digelar di kantor RW 05. "Anggota karang taruna ada juga yang sudah menjadi guru honorer, maka dari itu dengan mudahnya mereka mengajarkan anak-anak," ungkap Erick. Dengan menambah pelajaran Matematika, Bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahuan Umum para siswa tampak semangat mengikuti pelajaran yang diberikan di pelataran kantor RW tersebut. Anak-anak dengan semangatnya mendatangi kawasan tersebut untuk menambah ilmunya. "Kami tidak memungut biaya, semuanya gratis. Karena kami mengharapkan agar anak-anak semaikin pintar," ujar ketua RW 05 Asep Suprihatin. Prestasi yang menggembirakan itu, lanjut Asep, membuat iri warga di RT lain. Orang tua pun antre untuk mendaftarkan anaknya agar dapat ikut dalam kegiatan belajar itu. "Pertama kita cuma coba di RT 08 dan 09. Nah sekarang semua RT minta ikut juga. Berarti tanggapannya luar biasa," ungkapnya. NAIK KELAS Daud, 61, kakek dari Muhammad Bintang, 10, mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan tersebut. Pasalnya, cucunya saat ini banyak mendapatkan nilai 8 pada saat pengambilan rapot kemarin. "Sebelumnya kan nilainya 6 dan 7, sekarang banyak nilai 8-nya," ucap kakek lima cucu ini. Ia menndukung kegiatan wajib belajar malam, untuk perkembangan bocah yang sudah ditinggal terlebih dahulu oleh ibunya. Lain halnya dengan Juri, 9, anak dari Rojanah, 48. Dampak giat belajar, kini sekolahnya makin pintar. Ia berhasil naik kelas setelah di kampung itu menerapkan jam belajar malam dan mengikuti pelajaran tambahan. "Sebelumnya dia nggak naik kelas, akhirnya setelah ada program ini, alhamdulillah dia bisa naik ke kelas 5," ujar Rojanah. Sama dengan orang tua lainnya, wanita inipun mengaku sangat terbantu dengan program Kampung Cerdas. Karena dari situlah prestasi anak-anak menjadi semakin meningkat dan kehidupan anak-anak menjadi semakin teratur. "Kalau sudah jam wajib belajar anak-anak sudah nggak ada yang keluar lagi, habis itu mereka tidur. Jadi mereka nggak kebanyakan main," ungkapnya. Lurah Koja, Suhadi, menegaskan program unggulan di wilayah kerjanya akan terus ditingkatkan. Pasalnya hasil positif dan dukungan penuh dari warga didapat dari kegiatan tersebut. "Ini akan terus dikembangkan, bukan tidak mungkin dari sini akan muncul generasi terbaik penerus bangsa,” ujarnya. (ifand/st) Teks : Suasana kampung cerdas yang ada di Lorong T, RT 009/05 Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. (ifand)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT