ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
CILINCING (Pos Kota) – Penghuni Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, mengeluhkan naiknya pembayaran rekening listrik yang hampir tiga kali lipat. Kebijakan tersebut dianggap menyengsarakan warga. Yatim, 47, penghuni Rusunawa Marunda, mengatakan pembayaran listrik sebelumnya cuma Rp80 ribu/bulan sekarang naik menjadi Rp225 ribu/bulan. "Kalau begini kami mau makan apa? Masa punya uang cuma buat bayar listrik saja," katanya, Rabu (11/9). “Tarifnya mencekik leher.” Besarnya uang yang keluar dari koceknya itu, dianggap memberatkan pria yang sehari-hari berjualan makanan di pelataran rusunawa tersebut. Terlebih, ia juga harus membayar uang sewa rusun sebesar Rp151 ribu/bulan dan Rp100 ribu/bulan untuk air. "Jadi setiap bulan ya harus siapin uang Rp500 ribu," tuturnya. Bayar listri mencapai Rp225 ribu/bulan dirasakan Yatim sangat memberatkan. Padahal rusunawa yang dihuninya sejak empat tahun lalu hanya berisikan kulkas, televisi dan lampu. TAK ADA JAWABAN Kontan saja bapak tiga anak ini mendatangi kantor Dinas Perumahan DKI Jakarta di Jatibaru, Jakarta Pusat. Namun hingga saat ini, tak ada jawaban pasti atas tinggginya harga pembayaran listrik itu. "Niat tinggal disini agar biayanya murah, ini malah mahal juga," keluhnya. Adapun tingginya tarif listrik itu terjadi setelah PLN menaikan daya listrik di setiap unit rusunawa. Menurutnya, hal tersebut harus diterimanya karena perintah dari Dinas Peruamahan DKI Jakarta dan semua penghuni rusunawa harus mematuhi. "Walaupun kami nggak mau, ya tetap saja listriknya diubah jadi 1.300 watt," ujarnya. Yatim pun meminta agar listrik yang selama ini digunakan kembali seperti semula. Baginya, dengan membayar Rp225 sangat memberatkan. (ifand/st) Foto ilustrasi
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT