Mengarah ke Rp12 Ribu/Dolar AS, Nilai Tukar Rupiah Anjlok

JAKARTA (Pos Kota) - Anjloknya nilai tukar rupiah hingga menembus level Rp11 ribu bahkan mengarah ke Rp12 ribu/dolar AS merupakan bukti ketahanan ekonomi nasional rapuh. "Selama ini Presiden SBY, Wapres Budiono dan Menkeu membanggakan struktur ekonomi," kata pengamat ekonomi politik, Ichsanuddin Noorsy, Kamis (5/9). Mereka membanggakan ketahanan ekonomi nasional kuat, dengan menggambarkan beberapa indikator. Di antaranya pertumbuhan ekonomi bagus, sehingga  menempati peringkat ketiga ekonomi dunia. Indonesia juga masuk sebagai salah satu negara yang layak investasi (investment grade). "Tapi mana buktinya," katanya. Kalau memang ketahanan ekonomi kuat seperti yang dibanggakan selama ini, ia mengungkap nilai tukar rupiah tak mungkin semakin anjlok menghadapi kekuatan ekonomi asing. Sehingga anjloknya nilai tukar rupiah belakangan ini mempertegas bahwa ketahanan ekonomi Indonesia sebenarnya rapuh. Selain itu membuktikan sistem ekonomi yang dianut pemerintah adalah ekonomi neo-liberal. Ia memperkirakan nilai tukar rupiah sampai akhir tahun bisa berada di level Rp12 ribu/dolar AS. Menurutnya,  gonjang-ganjing nilai tukar rupiah ini akan terus berlanjut hingga 2016, seiring berkecamuknya perang ekonomi antara Amerika dengan China. Amerika dengan Rusia serta Amerika dengan Eropa. Untuk menghindari agar nilai tukar rupiah tidak makin anjlok dan liar, Ichsanuddin Noorsy mengemukakan pemerintah harus segera memperbaiki struktur neraca pembayaran dengan mengurangi kekuatan ekonomi asing. Selain itu kebutuhan ekonomi domestik harus dipasok oleh produksi dalam negeri. Jangan produk impor. Pemerintah juga membangun ketahanan cadangan devisa untuk mengimbangi kekuatan ekonomi asing. (setiawan/sir)