Tak Cukup dengan Kata Maaf

Semangat nasionalisme berlanjut melalui Ikrar Sumpah Pemuda tahun 1928, dengan tujuan berjuang bersama – sama melawan penjajahan untuk mencapai suatu kemerdekaan.

Demokrasi mengajarkan bahwa rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi. Siapapun yang terpilih dalam pemilu, bukanlah penguasa tertinggi, tetapi pemegang kewenangan kekuasaan.

Beberapa hari lagi kita memasuki 1 Syawal 1444 H atau Hari Raya Idul Fitri 2023 sering disebut sebagai Lebaran. Kata lebaran sendiri memiliki sejumlah arti.

Maknanya pencitraan bukan hal baru dan tabu dalam panggung politik. Itulah sebabnya sering pula mencuat istilah politik panggung.

Kopi Pagi Harmoko kali ini akan mengupas Politik kolaborasi jelang pemilu 2024.

Keserakahan dapat merusak segalanya. Begitupun korupsi. Jabatan dimiliki, kekayaan berlebih, kekuasaan meluas, tetapi masih saja korupsi

Berbagi tanpa berharap imbalan perlu keteladanan. Lebih – lebih bagi mereka yang punya kemampuan dan kewajiban meneladani melalui kewenangan, kekuasaan dan jabatan yang dimiliki, -Harmoko- Membe

Gaya hidup mewah, hedon, belakangan kian menjadi sorotan. Ini lebih menyangkut kepada etika dan adab budaya.

Diperlukan keteladanan tokoh penting negeri ini, tokoh berpengaruh di panggung politik saat ini, dalam menebarkan sikap tenggang rasa kepada sesama, apapun status dan jabatannya, -Harmoko- Kata t

Musuh besar ini akan senantiasa berkelana mencari mangsa, kalau kita tidak mampu mengontrolnya, tetapi akan diam, jika kita dapat mengendalikannya.

Ancaman krisis pangan menghantui dunia, termasuk negeri kita.

Politik uang dalam praktik politik di negeri kita adalah keniscayaan. Jual beli suara itu pula yang membuat politik berbiaya tinggi.

Politik adu domba dalam kampanye pemilu tidak dibenarkan, tetapi kita acap menyaksikan.

Kedaulatan tak hanya ketahanan dan kemampuan mengelola dan mempertahankan negara, menjaga keutuhan wilayah, juga kemampuan mengelola sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat -Harmo

Melalui kolom Kopi Pagi ini, kami sajikan 3 tulisan berseri. Ini seri kedua.

Pada pesta demokrasi, pembelahan dukungan adalah keniscayaan, hanya saja beda aspirasi dan pilihan itu jangan lantas mengkristal menjadi jurang pembedaan sikap dan perlakuan.

Dalam negara berdemokrasi, kritik adalah keniscayaan. Kritik diperlukan bagi setiap orang, siapa pun dia, apapun status dan jabatannya serta latar belakangnya

Setiap orang, kelompok, masyarakat, pasti memiliki identitas. Bahkan, untuk memperkuat identitasnya setiap daerah, acap memperkenalkan jargon, motto, simbol atau tagline

Dalam situasi penuh ketidakpastian di bidang ekonomi dunia ini, semakin diperlukan stabilitas politik dan keamanan dalam negeri.

Di sisi lain, aspirasi rakyat kian menyeruak akan kemampuannya untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari – hari.