POSKOTA.CO.ID - Langit malam Indonesia kembali menyuguhkan sebuah pertunjukan alam yang mengesankan pada pertengahan bulan Juni 2025.
Fenomena ini dikenal luas dengan sebutan Strawberry Moon—purnama yang menjadi penanda akhir musim semi dan awal musim panas di belahan bumi utara.
Pada tahun ini, Strawberry Moon akan mencapai fase purnama sempurna pada Rabu, 11 Juni 2025 pukul 14.44 WIB. Meskipun titik puncaknya terjadi pada siang hari waktu Indonesia, keindahan purnama dapat mulai dinikmati sejak malam sebelumnya, yakni pada Selasa, 10 Juni 2025 mulai pukul 18.30 hingga 20.00 WIB.
Baca Juga: Faby Marcelia Sudah Punya Pacar Baru? Momen Bareng Ichal Muhammad Nonton Timnas Jadi Sorotan
Bukan Warna Stroberi, Tetapi Nama Tradisional
Meskipun namanya mengandung kata “strawberry” yang berarti stroberi, purnama ini tidak serta merta berwarna merah muda. Nama ini berasal dari budaya suku asli Amerika, terutama suku Algonquin, yang menamai purnama pada bulan Juni dengan sebutan tersebut karena bertepatan dengan musim panen stroberi liar di kawasan timur laut Amerika Utara.
Dalam astronomi modern, nama-nama purnama seperti Strawberry Moon, Wolf Moon, hingga Harvest Moon tidak memiliki makna ilmiah, tetapi tetap dilestarikan untuk merujuk pada waktu-waktu tertentu dalam kalender lunar tradisional.
Mengapa Bulan Terlihat Kemerahan?
Bulan purnama pada momen ini akan terlihat berbeda karena posisinya yang sangat rendah di langit. Saat Bulan terbit dari ufuk timur menjelang senja, sinarnya harus melewati lapisan atmosfer Bumi yang lebih tebal.
Proses ini memecah spektrum cahaya dan menyaring warna biru, menyisakan warna hangat seperti kuning keemasan, jingga, hingga merah tembaga.
Fenomena ini disebut sebagai pembiasan atmosfer dan sering kali menyebabkan persepsi visual yang menakjubkan, sehingga banyak orang mengira bahwa Bulan benar-benar berubah warna. Padahal, warna tersebut hanyalah efek optik yang dipengaruhi oleh sudut pandang dan kondisi udara.
Titik Terendah Sejak 2005: Penampilan Spesial Tahun Ini
Menurut catatan astronomi, posisi purnama dalam Strawberry Moon tahun ini adalah yang terendah sejak tahun 2005. Artinya, Bulan akan tampak sangat dekat dengan cakrawala, memberikan ilusi optik seolah-olah ukurannya lebih besar dibanding purnama biasa.
Kondisi ini menjadikan Strawberry Moon 2025 sebagai momen yang sangat spesial, terutama bagi para pengamat langit dan fotografer malam. Mereka dapat memanfaatkan sudut pengambilan gambar yang kontras, seperti memadukan Bulan dengan latar pepohonan, gedung, atau kontur pegunungan.