POSKOTA.CO.ID - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, umat Muslim di seluruh dunia kembali mempersiapkan diri untuk menyambut salah satu momentum keagamaan terpenting dalam Islam.
Hari Raya Idul Adha tidak hanya identik dengan ibadah haji yang dilaksanakan di tanah suci Makkah, tetapi juga dengan pelaksanaan ibadah kurban yang menjadi simbol pengorbanan, keikhlasan, dan solidaritas sosial.
Di Indonesia, tradisi kurban telah menjadi praktik yang mengakar kuat dalam budaya masyarakat. Lebih dari sekadar kewajiban ibadah, pemilihan hewan kurban seringkali menjadi perhatian publik, terlebih bila dilakukan oleh tokoh nasional atau figur publik ternama.
Baca Juga: Mengapa Zerox Kinetic Disebut Alat Pancing Paling Canggih dari Brand Lokal? Ini Jawabannya
Sapi Kurban Presiden Prabowo Subianto: Disorot karena Mati Mendadak
Baru-baru ini, perhatian publik tertuju pada sapi kurban Presiden Republik Indonesia ke-8, Prabowo Subianto. Dalam unggahan akun Instagram @mood.jakarta, terungkap bahwa sapi kurban yang hendak disumbangkan oleh Presiden Prabowo untuk warga di wilayah Sulawesi Barat adalah jenis sapi simmental. Nilai sapi tersebut diperkirakan mencapai Rp125 juta.
Namun, kabar mengejutkan datang menjelang pelaksanaan kurban. Sapi simmental milik Presiden Prabowo dikabarkan mati mendadak, diduga akibat keracunan.
Beruntung, sapi tersebut segera disembelih sebelum kematiannya, sehingga dagingnya masih dapat dimanfaatkan dan tidak menjadi bangkai yang haram dikonsumsi.
Peristiwa ini menyita perhatian masyarakat, mengingat kurban presiden selalu menjadi simbol tersendiri dalam perayaan Idul Adha nasional. Di sisi lain, muncul pula rasa penasaran masyarakat: apa yang membuat sapi simmental menjadi pilihan utama tokoh sekelas presiden?
Mengenal Sapi Simmental: Dwiguna, Kuat, dan Produktif
Sapi simmental bukan nama asing dalam dunia peternakan Indonesia, terlebih saat menjelang Idul Adha. Jenis sapi ini dikenal sebagai sapi dwiguna karena mampu menghasilkan susu dan daging dalam kuantitas tinggi.
Dalam dunia peternakan internasional, sapi simmental telah lama mendapat reputasi sebagai sapi unggulan, baik dari segi genetika maupun adaptasi lingkungan.
Secara historis, sapi simmental berasal dari daerah Simme di Swiss dan telah dikembangkan sejak abad ke-5 Masehi. Seiring waktu, jenis ini mengalami berbagai proses persilangan, terutama dengan sapi Jerman, sehingga menghasilkan keturunan yang kuat, berdaging tebal, dan tahan terhadap penyakit.