POSKOTA.CO.ID - Kebutuhan akan pinjaman yang cepat dan mudah semakin meningkat. Pada tahun 2025, berbagai aplikasi pinjaman online (pinjol) hadir dengan fitur pencairan dana instan hanya dalam hitungan menit.
Namun, meskipun mudah diakses, tidak semua pengajuan pinjaman langsung disetujui oleh sistem.
Melansir dari channel Youtube @ini Panjol Artikel ini akan mengulas secara formal dan sistematis tahapan dalam pengajuan pinjaman online, mulai dari pendaftaran hingga pencairan dana, dengan penekanan pada aspek-aspek teknis yang perlu diperhatikan agar pengajuan Anda disetujui atau di-ACC.
Baca Juga: Berebut Tiket Asia, Empat Tim Saling Sikut Jelang Berakhirnya Liga 1 2024-2025
1. Jumlah Pinjaman dan Total Pengembalian
Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan saat mengajukan pinjaman adalah informasi mengenai nominal yang diterima dan total pengembalian. Misalnya, pada salah satu platform pinjol yang kami uji coba, pengguna menerima pencairan sebesar Rp1.400.000 dengan kewajiban pengembalian sebesar Rp1.781.000. Informasi ini akan muncul secara transparan sebelum Anda menyetujui proses pencairan.
2. Verifikasi Data dan Perizinan Aplikasi
Sebelum mengakses layanan pinjaman, aplikasi akan meminta sejumlah izin, seperti akses kamera, lokasi, dan data aplikasi lain di perangkat Anda. Izin ini diperlukan untuk mendukung proses verifikasi identitas serta menganalisis kelayakan pinjaman secara digital.
Agar tidak mengalami kegagalan verifikasi, pastikan Anda menghapus riwayat penolakan pinjol dari SMS dan riwayat telepon. Ini karena sistem beberapa aplikasi dapat menolak permohonan jika mendeteksi data sebelumnya terkait penolakan pinjaman.
3. Proses Registrasi dan Verifikasi Nomor Telepon
Langkah pertama adalah memasukkan nomor ponsel aktif yang terhubung dengan aplikasi WhatsApp. Setelah itu, kode OTP akan dikirimkan untuk verifikasi. Selanjutnya, pengguna diminta membuat kata sandi dan menyetujui syarat serta ketentuan yang berlaku.
Tips:
- Gunakan nomor yang belum pernah digunakan untuk pinjol sebelumnya.
- Jangan gunakan nomor sementara atau tidak aktif.
4. Pengisian Data Pribadi dan Pekerjaan
Pada tahap selanjutnya, sistem akan meminta data pribadi secara detail, antara lain:
- Pekerjaan: Disarankan memilih profesi seperti PNS atau pengajar/guru, karena dinilai lebih stabil secara finansial oleh sistem scoring.
- Pengalaman kerja: Diisi minimal 2–3 tahun.
- Pendapatan bulanan: Pilih kategori penghasilan antara Rp4 juta–Rp6 juta atau lebih.
- Tujuan pendanaan: Misalnya, untuk renovasi rumah agar dianggap tidak terlalu mendesak.
- Kepemilikan rumah: Pilih opsi rumah milik sendiri untuk meningkatkan kepercayaan sistem.
- Email dan informasi lain: Pastikan semua data valid dan konsisten dengan dokumen resmi.
5. Kontak Darurat
Pengguna diwajibkan untuk mencantumkan dua kontak darurat. Nomor ini bisa berasal dari teman, keluarga, atau kolega kerja yang aktif dan dapat dihubungi. Pastikan nomor tersebut tidak pernah digunakan sebelumnya sebagai kontak darurat pada pengajuan yang gagal.